Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Bakal Gelar Aksi 3 Hari di Surabaya, Jelaga Minta Pemerintah Selesaikan Konflik Ini

Aksi tersebut rencananya berlangsung selama tiga hari, mulai hari Senin (10/4/2017) sampai Rabu (12/4/2017).

Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Januar
TribunJatim.com/ Sofyan Arif Chandra Sakti
Rere berdiri di depan Spanduk yang Jelaga dirikan di Taman Apsari, Senin (10/4/2017) 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kelompok Jawa Timur Peduli Agraria (JELAGA) mengadakan aksi solidaritas di Taman Apsari, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Senin (10/4/2017).

Aksi tersebut rencananya berlangsung selama tiga hari, mulai hari Senin (10/4/2017) sampai Rabu (12/4/2017).

Selama tiga hari tersebut akan diisi dengan diskusi agraria, mendatangkan berbagai kelompok korban, dan warga yang menghadapi kasus agraria serta pameran foto dan penggalangan donasi.

"Aksi ini merupakan respon dari Jelaga atas banyaknya konflik agraria di pegunungan kendeng seperti Pati dan Rembang," ujar Rere Christianto, Direktur Walhi Jatim sekaligus koordinator acara tersebut.

Ia mengatakan, konflik agraria dan sosial ekologis juga terjadi di Jatim seperti di pesisir selatan Jatim yang diproyeksikan sebagai sentra investasi pertambangan.

Baca: Sebelum Kecelakaan, Ternyata Korban Sempat Sampaikan Hal Menyedihkan Ini ke Ibunya

Dari data yang ia tunjukkan, dalam empat tahun terakhir (2012-2016) kenaikan jumlah lahan pertambangan di Jatim mencapai 535 persen.

"Konflik tersebut diharapkan bisa memicu kesadaran masyarakat bahwa konflik agraria masih jauh dari penyelesaian," ujar Rere.

Rere melanjutkan, aksi ini untuk mengingatkan pemerintah dan masyarakat bahwa sektor pertanian adalah tulang punggung ekonomi dan kehidupan di Jawa Timur serta Indonesia.

Ini sebagai pengingat juga kepada masyarakat dan pemerintah untuk kembali fokus ke Agraria

Karena pertanian adalah sektor utama yang menghidupi masyarakat Jatim dan Indonesia.

"Kalau memang pemerintah menganggap petani masih penting, pemerintah harus memberikan perhatian dan keberpihakkan kepada petani yang saat ini banyak dikriminalisasi dan lahannya dicaplok," ucap Rere.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved