Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

'Hari Kebangkitan Nasional Bisa Diisi dengan Pendidikan'

Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) merupakan saat dimana Bangsa Indonesia tidak lagi berjuang dengan cara fisik dalam merebut kemerdekaan.

Penulis: Adeng Septi Irawan | Editor: Edwin Fajerial
TRIBUNJATIM.COM/ADENG SEPTI IRAWAN
Ketua PKB Jawa Timur, Abdul Halim Iskandar di Gedung DPRD Jatim, Kamis (4/5/2017). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Adeng Septi Irawan

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) merupakan saat dimana Bangsa Indonesia tidak lagi berjuang dengan cara fisik dalam merebut kemerdekaan melainkan menggunakan akal pikiran.

Harkitnas yang jatuh pada hari Sabtu (20/5/2017) adalah suatu cara baru bagi bangsa Indonesia merebut kemerdekaan.

Ketua DPRD Jawa Timur, Abdul Halim Iskandar menyebutkan peringatan Hari Kebangkitan Nasional adalah suatu momentum perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan.

"Kala itu Indonesia dengan golongan terdidiknya mulai bangkit untuk melakukan perjuangan," katanya ketika dihubungi Tribunjatim.com, pada Sabtu (20/5/2017).

Hari Kebangkitan Nasional menurutnya sebagai penanda bahwa pejuang Indonesia mulai menggunakan akal pikiran saat melawan penjajah.

"Tentunya berbeda dengan perjuangan sebelumnya," katanya.

Waktu itu, banyak organisasi berdiri, diantaranya Budi Utomo, Serikat Islam, Indhische Partij, dan sejenisnya.

Menurutnya masing-masing organisasi tersebut berjuang dengan cara pendidikan.

Hari Kebangkitan Nasional bukan sekedar peringatan kecil, ada hal yang perlu dipelajari.

Pelajaran pertama adalah nilai perjuangan dan kedua nilai pendidikan.

Berjuang dengan cara pendidikan dinilai lebih efektif menurut orang nomor satu di DPRD Jatim ini.

Ini karena, sejak dulu perjuangan fisik tak pernah mampu membuahkan hasil.

Ini terbukti bahwa tak lama usai Harkitnas, tepatnya 17 Agustus tahun 1945 kemerdekaan Indonesia berhasil dicapai.

Meski Indonesia telah merdeka sejak 1945 dia tetap mengimbau agar anak muda terus berjuang melalui pendidikan dalam mengisi kemerdekaan.

"Perjuangan tidak lagi menggunakan fisik. Saat ini akal pikiran yang digunakan untuk berjuang," tandasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved