Meski Harga Barang Kebutuhan Naik, Kadin Jatim Prediksi Adanya Inflasi Saat Lebaran
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Paradigma Baru Jawa Timur memprediksi inflasi di Jatim yang terjadi pada hari raya Idul Fitri tahun lalu atau...
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Paradigma Baru Jawa Timur memprediksi inflasi di Jatim yang terjadi pada hari raya Idul Fitri tahun lalu atau Juli 2016 akan terulang kembali di Idul Fitri pada bulan Juni 2017.
Kadin PB Jatim memprediksi besaran inflasi yang terjadi adalah sebesar 0.76 persen.
"Untuk inflasi tertinggi ada di kota Madiun sebesar 0.85 persen, dan inflasi terendah terjadi di Jember sebesar 0.42 persen," ujar Alim Basa Tualeka, ketua umum Kadin PB Jatim saat dihubungi tribunjatim.com, hari Minggu (4/6/2017).
Baca: Didaftarkan PDIP Surabaya jadi Bacagub Jatim, Ekspresi Risma Malah Begini, Bikin Ngakak!
Inflasi tersebut terjadi karena naiknya harga dari beberapa komoditi seperti daging ayam ras, apel, dan kentang dan diiringi peningkatan permintaan menjelang perayaan lebaran.
"Walaupun harganya ini naik, tapi permintaannya tetap tinggi, makanya bisa inflasi," kata Alim.
Tradisi mudik ketika Idul Fitri juga mengakibatkan naiknya tarif transportasi umum.
"Yang naik itu angkutan darat antar kota yang bukan kelas ekonomi dan tiket pesawat," tambah Alim.
Sedangkan bahan-bahan pokok yang harganya stabil dan bisa menghambat terjadinya laju inflasi adalah telur ayam ras, tomat, sayur, jagung manis, sawi hijau, minyak goreng, dan melon.
Baca: 12 Hari Operasi Pekat, Polrestabes Surabaya Tangkap 156 Tersangka Barbagai Kejahatan