Terminal Dirazia Petugas, Sopir Bus ini Gelagapan dan Wajahnya Keluar Keringat Dingin
Akhirnya, sopir bus ini dengan ketakutan kembali ke garasi dengan ketakutan.
Penulis: David Yohanes | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Sunarji terlihat kecewa, ketika petugas Dinas Perhubungan Kabupaten Tulungagung meminta bus yang dikondekturinya disuruh balik ke garasi.
Bus trayek Trenggalek-Blitar tersebut dinilai tidak layak jalan, karena lampu jauhnya mati.
“Coba nyalakan lampu jauh,” perintah seorang petugas Dishub.
Mendapat perintah itu, Sunarji langsung gelagapan. Berulang kali dia mencoba menyalakan lampu jauh. Namun lampu jauh tersebut benar-benar tidak bisa menyala. Wajahnya sampai keluar keringat dingin.
Akhirnya, bersama sopirnya Sunarji diperintahkan untuk balik ke garasi untuk membetulkan lampu jauh.
“Harus diservis dulu sampai lampu jauhnya berfungsi. Nanti boleh berangkat lagi,” ucap Sunarji kecewa.
Baca: Awas, Jelang Angkutan Lebaran, Kondisi Bus Penumpang Benar-benar Bikin Ketakutan
Bukan hanya bus yang dikondekturi Sunarji yang harus balik ke garasi. Ada lima bus lain yang dinyatakan tidak layak jalan.
Seperti lampu jauh tidak nyala, lampu sein tidak nyala, sabuk keselamatan tidak ada, hingga rem tangan yang tidak berfungsi.
Baca: Bus Mira - Innova Adu Kepala, Kendaraan Ringsek dan Sopir Terjepit, Kondisinya Mengerikan
Bahkan sebuah Bus Sahara tidak boleh jalan karena rusak parah. Selain bodi bus yang banyak berlubang, bus tersebut diketahui menggunakan ban yang sudah gundul.
“Kami minta balik ke garasi karena tidak layak jalan,” tegas Kabid Keselamatan Jalan Dishub Tulungagung, Widjanarko, Kamis (8/6/2017).
Baca: Ngaku Anggota Buser, Pelaku Begal Sadis ini Merajalela Beroperasi, Begini Aksinya
Operasi yang dilakukan di Terminal Gayatri Tulungagung ini bagian dari persiapan mudik lebaran tahun 2017. Tujuannnya untuk memastikan semua armada bus layak jalan.
“Ini untuk memastikan keselamatan penumpang. Terlebih di masa mudik lebaran nanti, jumlah penumpang akan meningkat tajam,” terang Widjanarko.
Sayangnya dalam razia ini jumlah bus yang masuk ke Terminal Gayatri sangat sedikit. Widjanarko menduga, sopir yang kena razia memberi tahu rekan mereka agar tidak masuk ke dalam terminal.
"Tapi kami tetap akan melakukan pemeriksaan acak setiap hari di pintu masuk terminal. Jadi percuma saja hari ini mereka menghindar," tandasnya. (Surya/David Yohanes)