Meski Jadi Polemik dan Ditolak, Sekolah di Blitar Tetap Sosialisasikan 5 Hari Sekolah
Kebijakan tersebut rencananya diterapkan pada tahun ajaran baru ini dan diberlakukan untuk siswa SD dan SMP.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Meski masih jadi polemik di masyarakat, bahkan mendapat penolakan dari sejumlah kalangan, Dinas Pendidikan Kota Blitar mulai mensosialisasikan program sekolah lima hari.
Kebijakan tersebut rencananya diterapkan pada tahun ajaran baru ini dan diberlakukan untuk siswa SD dan SMP.
Sosialisasi dilakukan lewat masing-masing sekolah. Seperti yang dilakukan Kepala SDN Sananwetan 2, Lilik Puspitorini.
Ia mulai mensosialisasikan program lima hari sekolah ke wali murid. Sosialisasi itu dibarengkan dengan pengambilan rapor siswa.
"Sudah mulai sosialisasi ke wali murid saat pengambilan rapor," katanya, Senin (18/6/2017).
Baca: Tolak Kebijakan Mendikbud Sekolah 5 Hari, Ribuan Ulama dan Guru NU di Pasuruan Turun ke Jalan
Lilik memberikan pemahaman ke para wali murid. Bahwa dalam program lima hari sekolah, siswa tidak melulu belajar di dalam kelas. Siswa bisa belajar dengan bermain di ruangan.
"Kalau capek bisa belajar dengan tidur-tiduran," jelasnya.
Untuk urusan makan, kata Lilik juga tidak perlu khawatir. Sekolah menyiapkan kantin sehat. Wali murid bisa memesan makanan untuk anak-anaknya di kantin sehat sekolah.
"Kalau mau pesan menu yang berbeda tiap hari juga bisa," ujarnya.
Baca: Inilah Enam Pernyataan Ribuan Ulama Pasuruan yang Menolak Kebijakan 5 Hari Sekolah
Kepala Dinas Pendidikan Kota Blitar, M Sidik mengatakan siap melaksanakan program lima hari sekolah pada ajaran baru ini.
Program lima hari sekolah di Kota Blitar diterapkan mulai SD sampai SMP. Launching program lima hari sekolah sudah dilakukan 1 Juni lalu.
Dalam program lima hari sekolah siswa pulang pukul 15.00 WIB. Itu bisa dilanjutkan lagi untuk ekstrakurikuler hingga pukul 17.00 WIB.
Baca: Sekolah 5 Hari Diterapkan, 2.508 Sekolah Madin dan TPQ di Pasuruan Terancam Tutup
"Para siswa akan dilatih salat jamaah di sekolah. Termasuk melaksanakan salat jumat di sekolah. Nanti para siswa dilibatkan, ini sebagai pendidikan agama juga," terang Sidik. (Surya/Samsul Hadi)