Pembangunan Jalan dan Saluran Air di Jalan Raya Menganti Surabaya Ditolak Warga, Begini Alasannya!
Pengerjaan pembangunan Jalan Raya Menganti, Menganti, Surabaya dan saluran air di Kecamatan Wiyung mendapat tentangan dari warga sekitar.
Penulis: Nurul Aini | Editor: Agustina Widyastuti
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nurul Aini
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pengerjaan pembangunan Jalan Raya Menganti, Menganti, Surabaya dan saluran air di Kecamatan Wiyung mendapat tentangan dari warga sekitar.
Warga Perumahan Babatan Pilang meminta pengerjaan dihentikan hingga proses pembicaraan dengan warga menemui jalan keluar.
( Gugatan Pemkot Blitar Soal Penanganan SMA/SMK Ditolak MK, Ini Komentar Menteri Pendidikan )
Tuntutan warga tersebut disebabkan pembangunan jalan yang juga membangun saluran air dirasa dapat mengakibatkan aliran air nantinya mengarah ke perumahan warga.
"Kami tidak menghalangi pembangunan, cuma kami khawatir tempat kami itu bakal sering kebanjiran," ujar Wiratno, koordinator aksi saat ditemui TribunJatim.com, Senin (24/7/2017).
Wiratno juga mengatakan ketakutan warga disebabkan karena posisi perumahan warga yang lebih rendah dari jalan dapat menjadi titik banjir saat musim hujan tiba.
"Jika pembangunan jalan dan sungai tidak diimbangi dengan perbaikan, saluran hulu yang mengarah ke perumahan dikawatirkan akan membuat banjir," jelas Wiratno.
Aksi penolakan yang dilakukan warga Perumahan Babatan Pilang dilakukan di titik pengerjakan proyek jalan dan saluran di Jalan Raya Menganti, Menganti, Surabaya siang ini.
Para warga melakukan orasi sambil membawa spanduk yang berisikan ujaran penolakan terhadap pembangunan jalan dan saluran air tersebut.