Belasan Orang ke Taman Bungkul Kenakan Masker dan Pakaian Pelindung Bahan Kimia, Ngapain?
Belasan orang tampak datang ke Taman Bungkul Surabaya mengenakan pakaian pelindung yang biasa digunakan untuk menghindari virus maupun kuman.
Penulis: Ndaru Wijayanto | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Belasan orang tampak datang ke Taman Bungkul Surabaya mengenakan pakaian pelindung yang biasa digunakan untuk menghindari virus maupun kuman.
Mereka juga kompak menggunakan masker yang biasa digunakan untuk menghindari bau menyengat maupun beracun pada Kamis (27/7/2017) siang.
Masing-masing orang dari kelompok itu juga tampak membawa tong warna kuning maupun biru bertuliskan Timbunan Limbah B3 dengan ilustrasi tengkorak tanda berbahaya.
Ternyata mereka mengaku menjadi bagian dari Ecoton yang melakukan aksi unjuk rasa.
(Tolak Pansus Hak Angket KPK, Mahasiswa: Indikasi Para Dewan Takut Tertangkap)
Aksi ini dilakukan atas dasar keresahan mereka setelah melihat lambatnya penanganan pemerintah dan pihak kepolisian dalam menangani kasus limbah
"Kita menuntut kepada Pemerintah dan Polda Jatim untuk tegas memantau dan lakuakan pengawasan soal b3," kata Ruly ditengah aksi didepan Taman Bungkul (27/07/2017).
Terlebih ketika mengingat kasus pembuangan limbah cair B3 di sungai kawasan Rusunawa Romokalisari Surabaya sekitar dua pekan yang lalu.
Limbah tersebut diketahui setidaknya telah membuat 200 orang keracunan akibat udara yang dihasilkan.
"Kita juga meminta agar Polda Jatim mengembalikan limbah ke Korea Selatan. Apalagi 21 hektar tambak yang tercemar akibat limbah B3 membuat warga merugi," imbuhnya
Tidak berhenti disitu, belasan aktivis dari Ecoton melanjutkan aksi dengan long march dari Taman Bungkul menuju Gedung Grahadi
Mereka berjalan sambil membawa tong sampah dan spanduk bertuliskan berbagai ungkapan kekecewaan.
(Ngakali Petugas, Rekanan Kabel Optik di Kediri ini Pilih Kucing-kucingan, Padahal . . .)