Soal Film PKI, Prabowo Subianto Dukung Panglima TNI Gatot Nurmantyo
Dukungan terhadap pemutaran film "Pengkhianatan G30S/PKI, yang disampaikan Panglima TNI mendapat dukungan berbagai tokoh penting.
TRIBUNJATIM.COM, JAKARTA - Terkait pemutaran film "Pengkhianatan G30S/PKI," Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra, Prabowo Subianto mengaku setuju dengan Panglima TNI Jendral TNI Gatot Nurmantyo, bahwa jajaran TNI harus menyaksikan film tersebut.
"Saya siap, kita harus kompak dengan Panglima TNI dan dengan Purnawirawan," ujar Prabwo Subianto kepada wartawa, usai menghadiri silatrahmi Panglima TNI dengan purnawirawan, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (22/9/2017).
Dalam kesempatan terpisah, Panglima TNI, menyebut film yang dirilis tahun 1984 itu bisa memberikan banyak pelajaran, terutama terkait peristiwa kelam yang terjadi 30 September 1965.
(Nyekar ke Makam Bung Karno, Panglima TNI Ajak Puluhan Jenderal dari Seluruh Indonesia, Ada Apa?)
Film tersebut sejak dirilis, hingga tahun 1998, sempat menjadi film yang wajib diputar di semua stasiun televisi, setiap tanggal 30 September.
Panglima TNI mengaku mengeluarkan kebijakan agar jajaraannya menyaksikan film itu, salah satunya karena mereka yang hidup setelah film tersebut tidak lagi jadi tontonan wajib, dikhawatirkan luput mendapat pelajaran yang termaktub pada film tersebut.
"Kalau sudah tidak ada lagi untuk menginformasikan, siapa ? Anak tumbuh dewasa ada media sosial. Itu yang diterima akhirnya tidak sadar. Sejarah kan cenderung berulang. Kalau berulang kan kasihan bangsa ini," katanya.
(Presiden Jokowi Minta Dibuat Film G30S/PKI Versi Baru yang Lebih Milenial)
Film "Pengkhianatan G30S/PKI," bercerita tentang apa yang dilakukan para kader dan simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI), sebelum peristiwa 30 September, hingga penculikan dan pembunuhan para jendral-jendral TNI oleh kelompok bersenjata.
Belakangan pemerintah mengeluarkan pernyataan, bahwa peristiwa itu didalangi oleh PKI.
Presiden RI. Joko Widodo sendiri terkait film tentang PKI dan seputar peristiwa 30 September, mengaku setuju jika versi barunya diproduksi.
(Didahului Ritual Khusus ini, Warga di Gresik Ramai-ramai Nobar Film G30S/PKI)
Namun belum ada kebijakan lebih lanjut dari pemerintah, terkait pernyataan presiden itu. (Tribunnews.com/Nurmulia Rekso Purnomo)