Guru Agama ini Cabuli Muridnya, Modusnya Bikin Elus Dada, Ternyata Pernah . . .
Dikatakan Kasatreskrim Polres Batu, AKP Daky Dzul Qornain bahwa korban ini berhasil dibujuk dan pergi ke rumah tersangka.
Penulis: Sany Eka Putri | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - NH (54) tertunduk malu ketika dikeluarkan dari sel tahanannya menuju lokasi ruang rilis, di Polres Batu, Senin (9/10/2017) siang.
NH merupakan pelaku pencabulan terhadap santrinya sendiri. Padahal tersangka ini berprofesi sebagai ustadz di salah satu Pondok Pesantren di Ngantang, Malang. Walaupun berprofesi sebagai ustadz, akhlaq NH sangat bejat.
Bagaimana tidak, ia memanfaatkan profesinya sebagai ustadz sebagai modus menjalankan kejahatannya. NH menggunakan modus dengan mengiming-iming santrinya, apabila ingin cepat bisa menghafal Al quran maka harus menghafal di rumahnya. Dari situ ia mengajak korban berinisial ND (17) ke rumahnya yang tak jauh dari lokasi Pondok Pesantren.
Dikatakan Kasatreskrim Polres Batu, AKP Daky Dzul Qornain bahwa korban ini berhasil dibujuk dan pergi ke rumah tersangka.
"Sesampainya di rumah tersangka, awalnya mereka tidak sampai terjadi apa-apa," kata Daky.
Namun, karena tersangka tidak kuat menahan nafsunya, si korban dibujuk lagi agar menghafal Al quran di kamarnya sendirian.
Setelah korban berhasil masuk ke dalam kamar tersangka, tersangka juga ikutan masuk. Disitulah terjadi hubungan suami istri antara mereka berdua.
Daky mengatakan, korban tidak bisa berbuat apa-apa saat tersangka menyetubuhi korban. Kejadian ini terjadi pada Jumat (29/9) sekitar pukul 9.30 WIB.
"Saat itu, istri dan anak tersangka ini tidak ada di rumah. Makanya dimanfaatkan oleh tersangka.
Namun, tampaknya NH yang memakai baju tahanan berwarna orange dan memakai topeng ini terlihat seolah tidak merasa jera. Ternyata NH jyuga pernah dijerat hukuman penjara dengan kasus yang sama.
"Pelaku ini sudah pernah ditahan juga dengam kasus yang sama, di tahun 2008. Dan sampai sekarang dia kembali melakukan perbuatannya sejak tahun 2016," imbuh dia.
Ternyata, sudah ada lima orang santri lainnya yang juga menjadi korban. Lima santri ini juga ikutan mengadu ke kepolisian terhadap perlakuan bejat dari ustadznya. Namun, lima korban lainnya ini tidak sampai disetubuhi hanya di pegang-pegang saja untuk pemuas nafsu belaka.
"Semua santrinya ini diberi modua yang sama. Alasaanya agar bisa cepat menghafal Al quran," tutur Daky.
NH mengaku kalau dirinya tidak bisa menahan nafsunya itu. Namun ia mengaku kalau perbuatannya itu sudah membuat buruk citra seorang ustadz, terlebih guru ngaji. Padahal, sepak terjang si NH ini bisa dibilang cukup terkenal. Ia pernah mengisi ceramah di Palembang, dan di daerah lainnya.
"Iya (saya malu). Saya tidak tahan," kata NH semabari digiring kembali ke sel tahanannya.