Berlimpah Wanita Tak Bersuami, Wilayah di Kota Malang ini Jadi Kampung Janda
Banyaknya wanita tak bersuami membuat wilayah di Kota Malang ini disebut Kampung Janda dan langsung jadi viral.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Wilayah di Kota Malang ini bisa dikatakan sebagai Kampung Janda. Karena jumlah janda alias wanita tak bersuami di tempat ini cukup banyak.
Populasi janda di RW 03 Jl Bandulan Gang VI Kelurahan Bandulan, Kecamatan Sukun, Kota Malang terdata sebanyak 116 orang.
Pendataan ini dilakukan oleh Ketua RW 03 Kelurahan Bandulan Andi Setiawan paska lontaran Kampung Janda tersebar dan menjadi pembicaraan.
"Awalnya lontaran tidak serius, tetapi kemudian saya seriusi juga dengan mendata jumlah janda di RW saya. Ini baru selesai. Saya kaget juga ternyata jumlahnya lebih dari 100, tepatnya 116 orang," ujar Andi kepada Surya, Selasa (5/12/2017).
Andi kaget dengan populasi janda di RW-nya. Ditambah lagi, janda itu masuk dalam kelompok usia di atas 50 tahun dan kelompok ekonomi menengah ke bawah.
116 orang janda itu dikelompokkan dalam dua kelompok yakni cerai mati dan cerai hidup. Perempuan yang menjadi janda akibat ditinggal mati suaminya sebanyak 95 orang, dengan usia 50 tahun ke atas.
Sedangkan janda akibat bercerai dengan suami sebanyak 22 orang, dengan usia sampai dengan 40 tahun.
"Tetapi tidak hanya janda saja, ada juga duda. Jumlah dudanya sebanyak 19 orang," imbuh Andi.
Janda dan duda ini tersebar di sembilan RT yang bernaung di bawah RW 03. Jumlah janda paling banyak ditemukan di RT 09, yang diikuti oleh RT 06. Di dua RT ini, janda yang ditemukan berasal dari kelompok ekonomi menengan ke bawah.
Melihat data di tangannya, Andi akhirnya menyadari ada persoalan yang harus mendapatkan solusi.
Andi mengakui selama ini telah ada bantuan sosial dari pemerintah juga pribadi untuk warganya yang janda berusia lanjut juga masuk dalam kelompok ekonomi tidak mampu.
Bantuan sosial itu antara lain bantuan dari Kementerian Sosial seperti bantuan pangan dan uang, juga bantuan jaminan kesehatan nasional.
"Meskipun masih belum merata, karena ada beberapa yang tidak dapat," ujar Andi.
Selain itu, ada seorang dokter di kawasan Bandulan yang rutin setiap bulan memberikan bantuan beras kepada para janda dan warga miskin di kawasan RW 03.
"Meskipun lansia, beberapa dari mereka masih bekerja. Bahkan jumlahnya cukup banyak. Meskipun ada yang ikut anak, atau dibiayai anak," imbuhnya.