Terlalu, Baru 3 Bulan Selesai Dibangun, Saluran Irigasi Ratusan Juta di Jombang Sudah Rusak Parah
Uang rakyat yang dipakai membangun saluran irigasi tampaknya sia-sia. Baru beberapa bulan dibangun sudah rusak.
Penulis: Sutono | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Plengsengan saluran irigasi yang dibangun Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Jombang di Desa Dukuharum, Kecamatan Megaluh, Jombang mulai pecah dan retak.
Padahal, proyek plengsengan saluran tersebut baru selesai dikerjakan atau dibangun tak lebih dari empat bulan lalu atau Oktober 2017.
Dari data proyek, saluran mulai dibangun pada 11 Juli 2017 dengan masa pengerjaan 45 hari.
Dana bersumber APBD 2017 sebesar Rp 191 juta rupiah dan dikerjakan rekanan CV Mulya Sakti. Sedangkan konsultan pengawas dipegang CV Mahesa Consultan.
Edo, warga sekitar mengungkapkan proyek plengsengan saluran irigasi ini selesai Oktober 2017 lalu. Namun sebulan kemudian, November mulai terlihat ada pecahan atau retakan di beberapa bagian.
"Sudah dari bulan sebelas ada kerusakan ini. Belum tahu penyebabnya apa. Yang saya tahu ini bangunan milik pemerintah," katanya, Rabu (27/12/2017).
Plengsengan tersebut memang terlihat pecah atau terkelupas pada beberapa bagian atau titik. Bahkan ada yang cukup luas dan dalam, sekitar 30 sentimeter kali 100 sentimeter dengan kedalaman sekitar 2 sentimeter.
"Mungkin karena hujan yang terus menerus jadi beberapa bagian remuk dan hancur. Cukup banyak yang rusak," tambahnya, sembari menunjukkan bagian yang pecah.
Kepala Dinas Perkim, Arif Gunawan mengaku sudah mendengar kerusakan tersebut.
Menurutnya, kerusakan disebabkan oleh traktor yang kerap lewat di atas plengsengan irigasi.
Dia mengaku sudah memerintahkan kontraktor untuk segera memperbaiki beberapa kerusakan tersebut. Sebab, memang masih dalam masa pemeliharaan. (Surya/Sutono)