Kumpulkan Modal Rp 1,2 triliun, Startup ini Akan Buat Iklan di Bulan Secara Fenomenal
Bulan memang belum resmi ditinggali oleh manusia. Tapi upaya mengeksplorasi dan memanfaatkannya untuk kepentingan manusia terus dilakukan.
TRIBUNJATIM.COM - Bulan hingga saat ini memang belum secara resmi ditinggali oleh manusia. Tapi upaya mengeksplorasi dan memanfaatkan keberadaan bulan untuk kepentingan manusia terus dilakukan.
Hal ini misalnya dilakukan salah satu startup Jepang. Mereka dengan semangat berusaha mencuri start lebih awal dalam mengembangkan industri periklanan di luar angkasa.
Startup perjalanan luar angkasa bernama Ispace Inc ini berencana menempatkan iklan di bulan.
Sebagai bentuk konsistensinya, mereka sudah mengumpulkan sekitar 90 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,2 triliun untuk mengeksekusi rencana mereka tersebut pada tahun 2020.
Nantinya, iklan tidak berbentuk papan iklan tradisional seperti di bumi, melainkan proyeksi iklan atau yang disebut dengan projection mapping service.
Inilah 7 Jalan Tol Terpanjang yang Diresmikan Jokowi Tahun 2017, Nomor 1 dan 2 ada di Jatim Lho
Proyeksi iklan inilah yang nantinya akan dilihat oleh orang yang mendarat di Bulan dengan maksud dan tujuan yang sama seperti papan reklame tradisional.
Rencana tersebut membuat Ispace berpotensi menjadi startuppertama yang mencoba beriklan di bulan dalam arti yang sebenarnya.
Sayang inovasi Ispace ini rupanya masih menuai kecaman dari beberapa pihak.
Ispace berencana menyediakan jasa bagi perusahaan yang ingin lanskap bulan menjadi latar belakang logo perusahaannya.
Lawan Dominasi Pasar Innova, Wuling Cortez Andalkan Harga Murah dan Modal Fitur Lengkap ini
Jika ingin melihat dari bumi, iklan nanti bisa dilihat dengan menggunakan teleskop. Itu artinya iklan harus lebih besar dan lebih terang daripada hampir semua objek lain di langit malam.
Sementara Joanne Gabrynowicz, pakar hukum luar angkasa di University of Misissipi, berpendapat jika iklan yang berukuran besar dapat meningkatkan polusi dan pecemaran cahaya yang membuat langit malam menjadi lebih terang.
Kondisi ini akan menghalangi observasi luar angkasa, menganggu navigasi satelit, dan secara umum, menjadi pemandangan kurang menyenangkan bagi publik.
Daftar 7 Taipan Properti Terkaya di Dunia, Nomor 3 Hidupnya Pernah Sangat Mengenaskan