Awas, Kendaran Serbu Tol Suramadu, Antrean Panjang Mengular Hingga Beberapa Kilometer, Bahkan
Antrean panjang kendaraan terus terlihat di pintu masuk tol Jembatan Suramadu sisi Madura. Sampai-sampai ...
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, BANGKALAN - Dalam beberapa hari terakhir, antrean panjang kendaraan terus terlihat di pintu masuk tol Jembatan Suramadu sisi Madura. Bahkan, antrean pernah mencapai hingga sejauh 3 kilometer lebih.
Sabtu (30/12/2017) hari ini, antrean panjang kembali terjadi. Kepadatan kendaaraan mulai nampak mulai pukul 9.00 WIB.
Hanya berselang 30 menit kemudian, ekor antrean mencapai Pos Pelayanan Suramadu Ops Lilin Semeru 2017 atau hampir 1 Km dari pintu loket Jembatan Suramadu.
BREAKING NEWS - Bus Akas Hantam Mobilio di Bangkalan, 5 Orang Tewas Penumpang Lain . . .
Kepala Gerbang Tol Suramadu Mujiono mengungkapkan, kepadatan kendaraan terjadi mulai tanggal 22 Desember atau tiga hari sebelum perayaan Natal.
"Ada lonjakan lalu-lintas kendaraan dari Surabaya dan sebaliknya, rata-rata 20 persen setiap hari," ungkap Mujiono kepada Surya.
Jumlah kendaraan yang menggunakan jasa penyeberangan Jembatan Suramadu mencapai 20 ribu per hari dari arah Surabaya dan Madura.
"Sejak awal masa libur, Ada peningkatan volume kendaraan hingga mencapai 25 ribu unit hingga 26 ribu unit per hari," jelasnya.
Awas, Buang Sampah Sembarangan saat Malam Tahun Baru Akan Kena Denda dan Sanksi Tegas ini
Peningkatan volume kendaraan itulah, dinilai Mujiono sebagai salah satu penyebab antrean panjang di pintu masuk Jembatan Suramadu dalam beberapa hari terakhir.
"Selain itu, masih banyak pengendara yang tidak membawa E-Tol. Sehingga transaksi agak tersendat," pungkasnya.
Kendati demikian, perilaku pengendara tidak membawa kartu E-Tol tidak serta merta dijadikan penyebab biang kemacetan. Pihak pengelola tol laut sepanjang 5,4 Km itu meninjau langsung ke lokasi.
Kepala Shift Layanan Jalan Tol, Nyanimun menjelaskan, penerapan sistem non-tunai di loket Jembatan Suramadu seharusnya memperlancar arus kendaraan.
"Kalau dilihat dari intensitas lalin, harusnya normal. Tinggal tempel (E-Tol), jalan. Tapi faktanya kok menjadi antrean. Apakah dari gardunya atau pengendaranya," jelas Nyanimu.
VIDEO - Ini Sensasi Bus Suroboyo, Angkot Baru yang Nyaman dan Cepat seperti di Singapura