Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Dua Kuli Bangunan di Mojokerto Jadi Pengedar Sabu-sabu, Alasannya Menjengkelkan

Penangkapan pelaku ini, dilakukan saat keduanya bertranskasi di sebuah warung kawasan Desa Seduri, sekitat pukul 02.00 wib.

Penulis: Rorry Nurmawati | Editor: Yoni Iskandar
Surya/Rorry Nurmawati
Michael Alverilo Ugracena dan Arip Renggono pemgedar sabu-sabu di wilayah Mojokerto 

TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Michael Alverilo Ugracena dan Arip Renggono, terpaksa harus mencicipi dinginnya jeruji penjara Polres Mojokerto, karena kepemilikan narkoba.

Kedua pelaku yang masih bertetangga di Desa Seduri, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto ini, harus dicokok Satnarkoba Polres Mojokerto karena memiliki sabu-SABU seberat 0,32 gram.

Penangkapan pelaku ini, dilakukan saat keduanya bertranskasi di sebuah warung kawasan Desa Seduri, sekitat pukul 02.00 wib.

Awalnya, polisi yang mencium peredaran narkoba di wilayah itu, kemudian melakukan pengintaian.

Dan benar saja, petugas berseragam korps coklat ini mendapati Michael dan Arip sedang asyik bertransaksi barang haram berupa sabu-sabu.

Baca: Kisah Gadis Cilik yang Kecanduan Seks, Selalu Tak Tahan Lihat Cowok Ganteng, Kini Begini Nasibnya

Dari pengakuan kedua pelaku, awalnya mereka hanya sebagai pemakai sabu untuk menambah stamina.

Namun, karena peluang menjual barang haram tersebut sangat menggiurkan, maka keduanya pun nekat berbisnis narkoba kurang lebih satu tahun terakhir.

"Saya dapat barangnya dari Kacong. Saya juga tidak tahu dia siapa, kita ambilnya secara ranjau. Awalnya sebelum berjualan, cuma dipakai sendIri, karena kerjanya kuli bangunan butuh tenaga tambahan. Kalau pakai itu, bisa tahan lama," kata Michael, Jumat (19/1/2017).

Selain dipakai sendiri, Michael juga menjual kepada Arip yang tak lain tetangganya sendiri. Pria 23 tahun ini pun, menjual sabu dengan paket hemat senilai Rp 200 hingga Rp 250 ribu.

"Kalau ada yang minat, ya dijual. Untungnya tidak seberapa, tali lebih banyak dipakai sendiri," jelasnya.

Baca: Empat Tahun Digerogoti Kanker Kulit, Hidung, Mata, dan Mulut Pria Asal Ponorogo Ini Hilang

Peredaran narkoba di wilayah hukum Polres Mojokerto selama ini, masih terbilang tinggi. Kendati demikian, ia terus melakukan penyisiran mulai dari jaringan paling bawah.

"Kami selama ini terkendala dengan putusnya jaringan diantara mereka, karena Mojokerto sendiri selama ini hanya sebagai wilayah untuk transit barang," kata Kapolres Mojokerto AKBP Leonardus Simarmata. (Surya/Rorry Nurmawati)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved