Pemkot Pulangkan 72 Penyandang Masalah Kesejahteraan Surabaya ke Daerahnya, Risma: Jangan Kembali

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nurul Aini.

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya pulangkan 72 Penyandang Masalah Kesejahteraan Surabaya (PMKS) kembali ke daerah asalnya, pada Senin (22/1/2018).

Dari 72 PMKS itu terdiri dari 55 penderita Psikotik dan 17 Gelandangan -Pengemis (Gepeng).

Mereka dipulangkan menggunakan berbagai moda transportasi, bus dan mobil untuk yang beralamat di seputar Jawa dan pesawat untuk yang di luar Jawa.

Kepada PMKS, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berpesan agar mereka tidak kembali lagi ke Surabaya tanpa kerja yang jelas.

"Panjenengan (anda) kami pulangkan supaya bisa cari nafkah yang lebih baik ditempat njenengan. Tidak mungkin Tuhan menempatkan kita di suatu tempat yang kita tidak bisa mencari nafkah, itu tidak mungkin," pesan Risma dalam pidatonya, Senin (22/1/2018)

Risma juga menyampaikan, pihaknya akan mencoba untuk mendaftaran para penyandang psikotik agar bisa mendapatkan bantuan kesehatan berupa BPJS Nasional.

“Nanti kami akan coba usulkan ke pusat agar mereka bisa dapat bantuan kesehatan dari APBN,” kata Risma.

Data dari Dinas Sosial (Dinsos) Surabaya, PMKS yang dipulangkan hari ini terdiri dari Provinsi Jawa Timur sebanyak 38 orang, Jawa Tengah 15 orang, Jawa Barat 8 orang, Banten 2 orang, Bengkulu 1 orang, Yogyakarta 1 orang, Jakarta 1 orang, Lampung 1 orang, Nusa Tenggara Timur (NTT) 2 orang, Sulawesi Selatan 2 orang, dan Sulawesi Tengah 1 orang.

Mereka diantar 18 pendamping dari Dinsos Surabaya hingga sampai di rumahnya.

Koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Surabaya, Sri Musilowati mengatakan telah melakukan evaluasi dari sebelumnya.

Ia memastikan pemulangan kali ini telah dipersiapkan dengan baik.

“Untuk pemulangan sekarang ini sudah ada evaluasi yang lebih baik, sehingga kita juga bisa mempersiapkannya lebih baik,” kata Sri.