Dorong Warga Berbelanja di Pasar Tradisional, Pemkot Surabaya Buat Konsep Pasar Kering, Seperti Apa?
Kiprah pasar tradisional dinilai makin hari makin sepi. Masyarakat kekinian pun dinilai mulai enggan mengunjungi pasar tradisional..
Penulis: Nurul Aini | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nurul Aini.
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kiprah pasar tradisional dinilai makin hari makin sepi.
Masyarakat kekinian pun dinilai mulai enggan mengunjungi pasar tradisional dan memilih belanja di pasar modern atau di pinggiran jalan yang tidak perlu masuk pasar.
Kesan pasar tradisional yang kotor, becek dan bau menjadi alasan mereka enggan berbelanja di pasar tersebut.
Menanggapi hal ini, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan pemukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP CKTR) mengklaim tengah membuat konsep pasar tradisional yang tidak berkesan buruk.
(D Kadoor Unggah Foto Bareng Wanita Berpakaian Pengantin dan Tulis Caption Sah, Beneran Nikah?)
Konsep yang dijuluki 'Pasar Kering ini rencananya akan diberi fasilitas sanitasi yang baik sehingga membuat tanah di pasr tradisional tidak becek.
"Pedagang juga akan dilatih bagaimana menjaga kebersihan dan cara sanitasi di pasar itu agar tidak bau dan kotor," kata Eri Cahyadi, Kepala DPRKP CKTR pada Sabtu (27/1/2018).
Nantinya konsep pasar kering akan diterapkan pada pembangunan tiga pasar baru, serta renovasi pasar-pasar lainnya.
Upaya tersebut diharapkan dapat membuat warga tertarik kembali untuk berbelanja di pasar tradisional dengan aman.
(Unggah Gambar Awan di Instagram, Leeteuk Super Junior Bikin Penggemar Khawatir)
Adi Gunita, Kepala Seksi Bidang Bangunan Gedung DPRKP CKTR menambahkan akan ada setidaknya tiga pasar baru yang akan dibangun dalam waktu dekat.
Ketiga pasar itu ada di kawasan Kapasari, Kutisari dan Karah.
Konsep pasar kering dan bersih nantinya akan langsung diterapkan di tiga pasar tersebut.
(Dinilai Dapat Memberi Pengaruh, Dua Tokoh Ini akan Dimanfaatkan untuk Kampanyekan Khofifah-Emil)