Permintaan Penerbangan di Bandara Abdul Rachman Saleh Meningkat, Tapi Danlanud Membatasi, Kenapa?
Pertumbuhan ekonomi dan sektor pariwisata di Malang yang terus meningkat membuat penerbangan dari dan ke Bandara Abdul Rachman Saleh makin diminati.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Pertumbuhan ekonomi dan sektor pariwisata di Malang Raya yang terus meningkat membuat jalur penerbangan dari dan ke Bandara Abdul Rachman Saleh Malang semakin diminati.
Akibatnya banyak pihak yang menginginkan agar slot penerbangan sipil di Bandara Abdul Rachman Saleh Malang ditambah.
Namun Komandan Lanud Bandara Abdul Rachman Saleh Malang, Marsma TNI Julexi Tambayong mengatakan, tidak semua permintaan penambahan slot tersebut bisa ia terima.
(Menuju Bandara Bertaraf Internasional, Landasan Abdul Rachman Saleh Malang akan Diperpanjang)
"Tetap memfokuskan pada pelatihan adik-adik saya di Skadron-skadron, tentunya tidak bisa kita hilangkan kegiatan latihannya," kata Julexi, Senin (29/1/2018).
Julexi pun menjelaskan bahwa fokus latihan TNI AU berada di pukul 7-12.00 WIB walaupun memang ada selingan penerbangan sipil.
Diluar jam tersebutpun sebenarnya TNI AU masih melakukan latihan walaupun tidak se-intens saat pagi hari.
Setiap harinya, TNI AU melakukan pelatihan dengan jumlah lebih kurang 20 penerbangan.
(6 Fakta Video Viral Perawat Disebut Suntik Mayat, Ekspresi Bingung Dokter hingga Lokasi Rumah Sakit)
"Jika semua slot kita setujui, justru akan merugikan kedua belah pihak karena kalau slotnya terlalu banyak maka kemungkinan holding di atas akan semakin banyak selama masih ada kegiatan di bawah dan saya rasa itu tidak efektif," lanjut Julexi.
Julexi menjelaskan jika pesawat sipil terlalu lama antre di atas sebelum mendarat maka akan menghabiskan banyak bahan bakar dan hal tersebut tidak efisien.
"Harapannya kan begitu pesawat datang tidak usah holding lama-lama dan langsung turun," pungkas Julexi.