Kecintaan Guru di Jombang ini terhadap Kucing Berbuah Rupiah
Kecintaan Wahyuni Septiana, warga Desa Puton, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur terhadap kucing berbuah manis.
Penulis: Sutono | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Kecintaan Wahyuni Septiana, warga Desa Puton, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur terhadap kucing berbuah manis.
Betapa tidak, berawal dari dari hobinya yang memelihara kucing berbagai jenis dan ras, kini dia bisa mendulang rupiah. Ini karena dari piarannya itu, banyak orang berminat membelinya.
Perempuan muda ini tak menyia-siakan kesempatan emas ini untuk membudidayakan sekaligus kemudian menjadi usaha, kendati masih merupakan kerja sampingan.
Yuni, demikian perempuan ini akrab disapa, semula hanya memelihara sekitar 10 ekor kucing karena tertarik dengan keindahannya.
Karena itu, dia memelihara jenis atau ras tertentu yang dikenal karena keindahan bulunya. Misalnya British Short Hair, Persia serta Anggora.
Baca: Video Mesumnya Viral, Gadis Ini Jalani Prostitusi Online dari SMP, Simak Kodenya Untuk Pelanggan
Namun kini di rumahnya, perempuan muda ini sudah dihuni puluhan ekor kucing beragam ras. Di antaranya persia himalayan, persia flatnose, persia shorthair, persia longhair, turkish anggora serta american shorthair.
Hampir separuh rumah digunakan oleh Wahyuni untuk tempat memelihara kucing dengan berbagai jenis dan ras. Wahyuni mengatakan jika kucing dengan berbagai ras itu memiliki kelebihan masing-masing.
Namun, lanjutnya, seluruh kucing memiliki sifat lucu, menggemaskan dan memiliki keindahan. Penggemar kucing, tutur perempuan berjilbab ini, juga memiliki selera berbeda.
Baca: Nasi Pecel dan Nasi Rawon di Kota Malang Ternyata Sumbang Inflasi
Wahyuni menuturkan, memelihara kucing tidak bisa sembarangan. Untuk memelihara kucing, diperlukan ketekunan, ketelatenan dan kecermatan mendeteksi adanya gangguan kesehatan kucing.
“Perlu ketekunan dan ketelatenan. Karena itu, diperlukan juga pengetahuan yang cukup memadai mengenai kucing,” katanya kepada Surya, Kamis (1/2/2018).
Ketelatenan yang wajib dimiliki penghobi kucing. Misalnya, secara rutin membersihkan seluruh badan dan kaki serta kuku kucing. Pada saat kucing kurang sehat juga harus menyuntik sesuai penyakitnya.
“Diperlukan juga persediaan obat untuk hewan. Selain itu, kebersihan kandang, pemberian makanan dan minuman serta pasir tempat buang air kecil dan air besar juga harus selalu disiapkan,” beber Wahyuni.
Baca: Satu Keluarga Warga Kota Madiun Positif Difteri
Dari budidaya kucing ini, Yuni biasanya didatangi pembeli, yang mengetahui bisnis Yuni melalui media sosial maupun dari mulut ke mulut. Namun tak setiap kucing piarannya dilepas begitu saja kepada peminat, meskipun dihargai lebih dari standar.
Dia hanya mau melepas kucing hasil budidayanya setelah berusia minimal dua bulan. Sebab, kalau kurang dari itu, berisiko tinggi terhadap kelangsungan hidupnya.
Sedangkan mengenai harga, berkisar antara Rp 250.000 hingga Rp 500.000.
"Tergantung keiistimewaan atau keunikan kucing. Penjualannya dilakukan melalui media sosial ataupun langsung," terang Yuni.
Dia mengungkapkan, budidaya kucing dia tekuni sejak dua tahun silam, ketika banyak temannya kepincut ingin pula memelihara kucing.
Meski sebagai kerja sampingan, perempuan ini juga mengaku senang dengan bisnis ini.
"Selain memperoleh penghasilan tambahan, saya juga senang membantu orang menyalurkan hobinya," kata Yuni yang sehari-hasri sebagai guru ini.(Surya/sutono)