Pemkot Malang Pantau Distribusi Beras Agar Tak Terjadi Penimbunan
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang Wasto mengikuti rilis inflasi bulan Januari 2018 yang digelar di Kantor Badan Pusat Statistik
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang Wasto mengikuti rilis inflasi bulan Januari 2018 yang digelar di Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Malang, Kamis (1/2/2018).
Wasto mengatakan akan menindaklanjuti angka inflasi bulan Januari 2018 yang dikeluarkan oleh BPS.
"Ada inflasi yang tidak bisa dikendalikan karena faktor terkait kebijakan pusat, juga kebijakan pihak lain. Seperti cukai rokok itu kebijakan nasional yang tidak bisa kami intervensi. Sedangkan harga tiket, misalnya, itu kebijakan masing-masing penjual tiket," ujar Wasto.
Pemkot, katanya, akan mengintervensi komoditas yang berkaitan dengan daerah. Terkait masih mahalnya harga beras yang diprediksi tetap akan menyumbang inflasi di bulan Februari, Wasto mengaku akan berkoodinasi dengan Bulog.
"Kami akan berkoordinasi dengan Bulog supaya tetap melakukan OP (operasi pasar) untuk beras," tegas Wasto.
Baca: Ada 31 Adegan, Saat Rekontruksi Pelecehan Seksual Pasien National Hospital
Sedangkan Kepala Bagian Perekonomian Pemkot Malang Rinawati menambahkan, stok beras Bulog masih mencukupi hingga enam bulan ke depan. Pihaknya juga terus berkoordinasi agar Bulog Kota Malang tetap menggelontorkan OP beras.
Baca: Selain Gadis SMA, Ada 3 Pria yang Terlibat di Video Mesum Room Karaoke, Lihat Peran Mereka
"Kami juga berkoordinasi dengan Satgas Pangan. Satgas Pangan mendampingi distribusi beras ke distributor untuk mengantisipasi terjadinya 'belok-belok' (penimbunan,red). Satgas Pangan terus memantau agar tidak terjadi penimbunan beras di gudang," tegas Rina.(Surya/Sri Wahyunik)