6 Fakta Fenomena Kehidupan Ayam Kampus di Semarang, dari Tarifnya dan Tak Melulu Soal Hubungan Intim
"Yang saya rasakan lebih sopan, kalau diajak ngobrol juga enak, nyambung gitu," ujarnya.
TRIBUNJATIM.COM - Fenomena prostitusi online ayam kampus di Semarang bukan menjadi hal yang baru.
Pengguna jasa ayam kampus berasal dari berbagai kelas dan golongan.
Mulai dari aparatur sipil negara (ASN), profesional, hingga pekerja swasta.
Pesepak Bola Asing Ini Mengaku Sperma Dirinya Pernah Ditawari Cewek Indonesia Rp 1 Miliar, Buat Apa?
1. Lebih Profesional, Ramah, dan Berkelas
Dilansir TribunWow.com dari Tribunnews.com, seorang karyawan swasta (Arman), mengaku pernah beberapa kali menggunakan layanan ini.
Menurut dia, pelayanan ayam kampus lebih profesional, ramah, dan berkelas.
Demi Popularitas, YouTuber Seksi Ini Nekat Rekam Hubungan Intim dengan Pacar, Videonya Mengejutkan
"Intinya, lebih berkelas, memuaskan," katanya, kepada Tribun Jateng, baru-baru ini.
Dia menuturkan, penilaiannya terhadap layanan ayam kampus bukan melulu soal bersetubuh.
Melainkan, juga soal attitude dan variabel lain.
"Yang saya rasakan lebih sopan, kalau diajak ngobrol juga enak, nyambung gitu," ujarnya.
Keperjakaannya Direnggut Tante Girang Saat Masih 11 Tahun, 7 Tahun Kemudian Hal Mengerikan Terjadi
2. Tarif Lebih Mahal
Arman mengakui, dirinya harus merogoh kocek lebih dalam untuk mendapatkan kesempatan kencan dengan ayam kampus dibandingkan dengan wanita panggilan (WP) atau angel lain.