Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tahun Baru Imlek

Berkunjung ke Kapasan Dalam Surabaya, Inilah Tempat Sakral yang Jadi Cikal Bakal Kampung Pecinan

Hujan rintik, lalu lalang kendaraan, tepat melintas di depan Kelenteng Boen Bio, Jalan Kapasan Surabaya, Kamis, (15/2/2018).

Penulis: Samsul Arifin | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM/SYAMSUL ARIFIN
Warga dari kampung pecinan sedang berdoa di Kelenteng Boen Bio, Jalan Kapasan, Surabaya, Kamis (15/2/2018). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Syamsul Arifin

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Hujan rintik, lalu lalang kendaraan, tepat melintas di depan Kelenteng Boen Bio, Jalan Kapasan Surabaya, Kamis, (15/2/2018).

Kelenteng yang berdiri tepat di sisi jalan ini, merupakan kelenteng ternama di Kota Pahlawan.

Di samping kelenteng terdapat sebuah kampung pecinan, tepatnya di Jalan Kapasan Dalam.

Perayaan Tahun Baru Imlek kali ini, warga menghiasi jalan masuk dengan lampu lampion bulat, berwarna merah, berjejer seakan menyambut siapa saja yang masuk di kampung ini.

(Ostersunds FK Vs Arsenal, Meriam London Menang, Kekalahan Kandang Perdana Ostersunds di Liga Eropa)

Selain itu, tepat saat beberapa meter dari gapura kampung tampak sebuah punden, atau tempat yang dihormati dengan dihiasi lampu hias berwarna merah.

Gunawan, warga kampung tersebut menyebutkan, bahwa punden ini merupakan cikal bakal berdirinya kampung pecinan di Surabaya, khususnya wilayah Kapasan hingga Jagalan.

Sebuah Punden yang dihiasi lampu hias yang berada di dalam kampung Kapasan Dalam, Surabaya.
Sebuah Punden yang dihiasi lampu hias yang berada di dalam kampung Kapasan Dalam, Surabaya. (TRIBUNJATIM.COM/SYAMSUL ARIFIN)

“Tidak banyak yang tahu keberadaan punden ini, namun saat Imlek seperti ini banyak warga Tionghoa dari berbagai daerah berkunjung, dan berdoa di sini,” tutur pria bertopi ini, Kamis, (15/2/2018).

(Jangan Asal Ucap! Begini 3 Cara Katakan Selamat Tahun Baru Imlek yang Benar dalam Bahasa China)

Ia menambahkan, saat perayaan Tahun Baru Imlek, biasanya diadakan sedekah bumi dan pagelaran wayang kulit tepat di depan punden tersebut.

“Kalau sedekah bumi biasa dirayakan oleh warga saat kelahiran Nabi kami, tepatnya di bulan September atau Oktober, kalo gelaran wayang kulit biasanya digelar setelah sembahyang,” jelasnya kepada TribunJatim.com.

Seperti halnya perayaan hari raya lainnya, Tahun Baru Imlek di kampung tersebut diisi dengan saling berkunjung dan menjaga silaturrahmi antar tetangga.

“Ya seperti halnya hari raya pada umumnya, semua pada berkunjung ke keluarga atau tetangga masing-masing dan berbagi angpao,” jelasnya sambil tersenyum.

(Mulai Makna Warna Merah hingga Tata Cara Menerima, Inilah 5 Fakta Seputar Angpao)

Di samping itu, tempat ini juga pernah dikunjungi oleh tokoh-tokoh ternama, seperti Presiden Joko Widodo, juga Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

“Dulu pernah Bapak Presiden, serta Ibu Wali Kota, berkunjung ke sini sebelum pemilu,” pungkas Gunawan. 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved