Pilgub Jatim 2018
Berhasil Turunkan Angka Kematian Bayi, Gus Ipul Berkomitmen Tambah Insensif Kader Posyandu
Gus Ipul mempunyai program untuk lebih meningkatkan peran Posyandu agar angka kematian bayi di Jawa Timur terus menurun.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Agustina Widyastuti
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, BANGKALAN - Calon Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf mempunyai program untuk lebih meningkatkan peran Posyandu agar angka kematian bayi di Jawa Timur terus menurun.
Peningkatan peran tersebut nantinya juga disertai peningkatan intensif yang akan diterima oleh para kader Posyandu.
Pedagang di Hi Tech Mall Menolak Pindah, Tetap Buka Sampai Kapan-pun
Sepanjang masa jabatannya selama dua periode bersama Gubernur Jatim, Soekarwo, pria yang akrab disapa Gus Ipul ini berhasil menurunkan angka kematian bayi dari 32,93 kematian per 1.000 kelahiran pada 2007 menjadi 23,60 kematian per 1.000 kelahiran pada 2015.
“Masih ada yang harus diselesaikan. Tapi, trennya terus menurun. Tren ini yang akan kita jaga sampai benar-benar nol kematian bayi,” kata Gus Ipul, Senin (19/2/2018).
Selain kematian, angka bayi gizi buruk juga turun bahkan sudah di bawah 1 persen.
Jika pada 2014 balita gizi buruk mencapai 2 persen, kini tinggal 0,8 persen.
Suporter Lempar Botol hingga Papan Reklame, Laga Wigan Athletic Vs Manchester City Berakhir Ricuh
“Targetnya, tak ada lagi bayi gizi buruk,” lanjut Gus Ipul.
Gus Ipul mengatakan, capaian-capaian tersebut berhasil diraih karena satu di antaranya peran dari kader posyandu.
Selain punya peran yang cukup besar dalam menekan angka kematian bayi, Gus Ipul menilai honor yang diterima para kader Posyandu dari kabupaten masih kecil.
Alasan itulah yang membuat Gus Ipul ingin meningkatkan intensif para kader Posyandu.
“Provinsi akan ikut memberikan insentif untuk para kader posyandu,” lanjutnya.
SBY dan AHY Safari Politik di Jawa Timur, Berikut Rute yang akan Dilalui, Start dari Tulungagung