Program Penguatan Pendidikan Karakter Hampir Setahun Digelar, Mendikbud: Sudah Berjalan Baik
Senguatan pendidikan karakter (PPK) pada siswa baik dari tingkat SD, SMP, maupun SMA dan SMK hampir setahun digelar.
Penulis: Triana Kusumaningrum | Editor: Agustina Widyastuti
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Triana Kusumaningrum
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Mendikbud RI), Muhadjir Effendy menghadiri acara Jambore Pandu Sekolah Model di LPMP Jawa Timur, Selasa (20/2/2018).
Acara Jambore Pandu Sekolah Model dilaksanakan dalam upaya penguatan pendidikan karakter (PPK) pada siswa baik dari tingkat SD, SMP, maupun SMA dan SMK.
Saat ini, program PPK sudah berjalan hampir satu tahun pada Maret mendatang.
VIDEO: Klarifikasi Cewek yang Dituding Pelakor, Tak Minta Maaf, Sayangkan Sikap Suami Istri Sah
Saat ini pihaknya belum melakukan evaluasi secara menyeluruh, Muhadjir menyampaikan mungkin di bulan Maret nanti akan diadakan evaluasi yang menyeluruh.
"Maret nanti akan diadakan evalusai menyeluruh karena itu berarti sudah satu tahun implementasi PPPK. Sepanjang pengamatan langsung saya di lapangan ini sudah berjalan dengan baik, sudah mulai diadopsi oleh sekolah-sekolah melalui sekolah model, sekolah rujukan, dan sekolah tersebut melakukan pengimbasan kepada sekolah lain," ujar Muhadjir Effendy.
Setiap sekolah model dan sekolah rujukan melakukan pengimbasan implementasi program PPK dan bertanggung jawab terhadap tiga hingga empat sekolah.
Senang Dimintai Selfie Saat di Malang, Arumi Bachsin Ngaku Suka ke Pasar Karena Dapat yang Besar
Muhadjir menambahkan, nantinya sekolah imbasan tersebut akan dievaluasi.
Jika mendapatkan penilaian yang bagus, sekolah imbasan tersebut akan dinaikkan statusnya menjadi sekolah model atau sekolah rujukan.
"Selain itu, kita juga membentuk tim Tasfos, satuan tugas di tingkat pusat untuk khusus memberikan konsultasi asistensi terhadap sekolah-sekolah yang tidak terjangkau oleh imbasan dari sekolah model dan rujukan," tambah mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang tersebut.
Kemudian, lanjutnya, di tingkat provinsi di bawah LPMP (Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan) juga ada tim yang terdiri dari kepala dinas dan kepala sekolah yang sekolahnya ditunjuk sebagai sekolah rujukan dan model, serta para akademisi yang ahli di bidang pendidikan karakter untuk melakukan konsultasi dan asistensi.
Pedagang Hi-Tech Mall Menolak Pindah, Pemkot Surabaya Pastikan Ada Solusi