Manisnya Bisnis Srikaya, Wanita Asal Sumenep Raup Untung Rp 11 Juta Setiap Panen

TRIBUNJATIM.COM, SUMENEP - Bisnis buah srikoyo bagi Ibu Totok sudah menjadi bagian dari kehidupannya. Bahkan, ibu satu anak tersebut sudah menekuni bisnis buah srikaya lebih dari 20 tahun.

Bahkan, berkat ketekunannya di bisnis buah yang memiliki banyak biji tersebut, Ibu Totok mampu mengantarkan pendidikan anaknya hingga perguruan tinggi.

“Sudah lumayan lama , 20 tahun lebih, anak saya juga selesai kuliah berkat hasil jualan buah ini,” terang Ibu Totok pada Tribunjatim.com, Rabu (21/2/2018) pagi menjelang siang.

Bisnis buah srikaya hanya bisa dilakukan sekali selama satu tahun dan biasanya masa panen bersamaan dengan musim hujan.

Paling lama, masa panen selama satu bulan.

Baca: Duh Gawat, Ada Alamat Situs Film Dewasa di Ponsel yang Dipegang Ghea Indonesian Idol!

“Panen sekali setahun, biasanya dimusim hujan, tapi karena sekarang musim tidak tentu, kadang tidak tetap,” terang ibu asal Desa Bluto, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, madura tersebut.

Keuntungan yang didapat Ibu Totok dari setiap masa panen buah srikaya tidak tentu.

“Tidak tetap, kalau srikaya mahal ya hasil lumayan, perkiraan antara Rp 10-11 Juta,” terang ibu berumur 49 tahun tersebut.

Menurut Ibu Totok, area sentra srikaya di Kabupaten Sumenep adalah Desa Blutoh dan Pekandangan.

“Belinya ya sekitar desa itu aja mas, tidak jauh juga dari tempat tinggal saya,” terangnya.

Baca: Haru, Pertemuan Tak Direncanakan Keluarga Penyerang Kiai Bertemu KH Hakam Mubarok

Ibu Totok biasa mengirim buah srikaya ke area Sampang, bahkan ke Surabaya.

“Sudah ada pembeli tetap di Sampang dan Surabaya, jadi setelah beli bisa langsung kirim,” tutur Ibu Totok. (Khairul Amin).