Martil Bikin Ahmad Tewas di Tangan Bapak Kandungnya, Saat Sang Ibu Tak Punya Uang Rp 10 Ribu
Kesabaran seorang Bapak terhadap anak ternyata ada batasnya, jika anaknya membahayakan orang terdekatnya.
Penulis: Doni Prasetyo | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, MAGETAN - Kesabaran seorang Bapak terhadap anak ternyata ada batasnya. Demikian juga dengan apa yang dialami dan terjadi pada pria ini.
Ahmad Khohir (43), seorang Bapak di Kabupaten Magetan tega dan nekat mengainiaya anak kandungnya sendiri, Abdul Aziz (18) yang dinilai bandel dan tindakannya sudah sangat keterlaluan, hingga berujung kematian.
Sang anakpun tewas dengan cara yang sangat mengenaskan.
Alasan pelaku menganiaya anaknya, karena anak dinilai sudah membahayakan jiwa ibu dan dua adik kandungnya sendiri.
Dia mengancam akan membunuh ketiganya, gara-gara hal sepele, yakni saat korban minta uang Rp 10 ribu kepada ibunya, sang ibu yang hidup miskin ini tidak memberikan, karena memang tidak memilikinya.
Tragedi mengenaskan tewasnya Abdul Aziz (18) ditangan Ahmad Khohir (43) bapak kandungnya sendiri tersebut terjadi di Kabupaten Magetan.
Siryanul Anwar, Ketua RT3/RW3 Kelurahan Temboro Kabupaten Magetan mengatakan, peristiwa pembunuhan anak oleh bapak kandungnya sendiri bermula ketika korban minta uang Rp 10.000 ke Kamirah, Ibunya.
Karena Ibunya tidak punya uang, dia tidak memberi uang yang diminta anaknya. Melihat itu, korban mengamuk dan mengancam akan membunuh dua adik dan Ibunnya.
"Ibunnya juga sempat di pukuli,"ujarnya, Senin (5/2/2018).
Awalnya Geger Laporan Kesurupan, Wanita ini Dipaksa Telan Air Dari Selang Hingga Meninggal
Terungkap Tiga Manfaat Utama Minum Air Terong, Efektif Banget Turunkan Berat Badan Juga . . .
Peristiwa tersebut disaksikan oleh sang ayah Ahmad Khohir. Melihat itu, kata Siryanul Anwar, darah Khohir yang saat itu sedang kerja memecah batu di depan rumahnya naik dan marah besar.
Dia lantas menghampiri anak sulungnya itu dan mengayunkan martil sebesar kepala tangan orang dewasa itu ke kepala anaknya itu.
Pukulan itu membuat Abdul Azis meregang nyawa, dengan luka parah di kepalanya.
"Ahmad Khohir itu sebenarnya orang sabar dan pendiam, korban ini saja yang nakal dan sering memukuli Ibunya, sampai sampai Ibunya tidak berani pulang. Baru kemarin pulang kerumah, terus kejadian nahas ini," tegas Ketua RT ini.