Ini Alasan Pemprov Jatim Pilih Jalan Gunungsari dan Dinoyo Diganti Jadi Sunda dan Prabu Siliwangi
Pemprov Jatim telah melaunching nama dua jalan baru, yaitu Jalan Prabu Siliwangi dan Jalan Sunda di Kota Surabaya.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemprov Jatim telah melaunching nama dua jalan baru, yaitu Jalan Prabu Siliwangi dan Jalan Sunda di Kota Surabaya.
Langkah ini merupakan upaya rekonsiliasi budaya antara Jawa dan Sunda yang dipercaya tidak bisa akur karena terbawa sejarah Perang Bubat.
Nantinya, Jalan Prabu Siliwangi akan menggantikan Jalan Gunungsari dan Jalan Sunda akan menggantikan Jalan Dinoyo.
(Inilah Istimewanya Jembatan Ujung Galuh Surabaya Menurut Tri Rismaharini, Satu di Antaranya Desain)
Padahal baik Jalan Gunungsari maupun Jalan Dinoyo merupakan jalan protokol yang sangat terkenal dan legendaris.
Namun pemilihan kedua jalan tersebut untuk diganti bukan tanpa alasan.
Alasan Jalan Prabu Siliwangi menggantikan Jalan Gunungsari adalah karena letaknya yang berdekatan dengan Jalan Hayam Wuruk.
Seperti diketahui, Prabu Siliwangi merupakan Raja Sunda dan Prabu Hayam Wuruk merupakan Raja Majapahit ketika Perang Bubat terjadi.
(Kerap Dinilai Pencitraan, Ini Alasan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini Turun Langsung Bersih-bersih)
Sedangkan alasan dipilihnya Jalan Dinoyo untuk diganti menjadi Jalan Sunda juga karena letaknya yang berdekatan dengan Jalan Majapahit.
Walaupun sudah dilaunching, namun papan nama jalan baru untuk keduanya belum dipasangkan.
"Belum, karena menunggu keputusan DPRD Surabaya," kata Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, Selasa (6/3/2018).