Kasihan, Ibu Muda Asal Lamongan dari Keluarga Miskin ini Bola Matanya keluar
kondisi seorang ibu beranak satu, Nur Khotimah (31) warga Dusun Katar RT 03 RW 04, Desa Ngimbang Kecamatan Ngimbang, Lamongan Jatim
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Siapa yang tidak terenyuh saat melihat kondisi seorang ibu beranak satu, Nur Khotimah (31) warga Dusun Katar RT 03 RW 04, Desa Ngimbang Kecamatan Ngimbang, Lamongan Jatim ini.
Ia hanya bisa merintih kesakitan saat di dalam mobil bertandang ke Lamongan untuk mengurus keanggotaan sebegai peserta BPJS.
Bola matanya yang memerah diselimuti darah melotot keluar karena sakit tumor yang dideritanya.
Ibu muda anak pasangan Samidi (60) Sumarmi (55), keluarga miskin ini kini berupaya untuk mendapat pertolongan akan sakitnya.
Dengan diantar orang tuanya menuju Kantor BPJS di jalan Lamongrejo Lamongan, Nur Khotimah diusahakan untuk memiliki dan menjadi peserta BPJS untuk sarana pengobatannya, Rabu (7/3/2018) pagi.
Baca: 7 Pembunuh Tukinem Diperiksa Kejiwaannya di Polres Trenggalek
Kedatangan Nur Khotimah di parkiran halaman Kantor BPJS menjadi perhatian para peserta BPJS yang pagi tadi sama-sama sedang mengurus ke administrasi di BPJS.
"Ini saya sedang mengurus kepersetaan BPJS dan dibantu oleh seorang anggota polisi serta warga dari Tumenggungan," ungkap Samidi kepada tribunjatim.com di pelataran Kantor BPJS.
Awal sakit yang diderita anaknya itu menurut Samidi sejak 2015. Sakit semula dipicu dengan kejadian yang sangat sepele.
Bola mata Nur Khotimah kegores daun jagung saat sedang panen jagung di lahan persilan milik Perhutani.
Kejadian pagi itu kemudian berlanjut mata Nur terasa gatal. Beberapa kali diperiksakan, hasilnya mata korban semakin bengkak hingga keluar.
Baca: AHY Kunjungi Jokowi di Istana Negara, Intip Sederet Hal yang Dilakukannya, No 3 Pesan dari SBY
"Dirasakan anak saya, sakitnya hebat saat darah itu belum keluar dari mata," kata Samidi.
Namun sakitnya akan terasa berkurang kalau darah mulai keluar dari sekitar mata."Mata kiri sekarang ini sudak tidak bisa melihat," aku Nur Khotimah.
Menurut Samidi, yang pensiunan PNS dengan golongan terakhir II D ini, ia pernah mengusahakan anaknya untuk berobat di Rumah Sakit Dr Sutomo Surabaya.
Pada 2016, terhitung hingga 1, 7 bulan, Nur Khotimah harus menunggu antrean untuk penanganan lebih lanjut.