Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tren Berita SARA dan Hoax Menurun, Polda Jatim: Kami Juga Patroli di Sosmed

Wakapolda Jatim, Brigjen Pol Widodo Prihartopo mengatakan sekarang gejala atau tren berita SARA dan hoax mulai menurun.

Penulis: Pradhitya Fauzi | Editor: Agustina Widyastuti
Istimewa
Wakapolda Jatim, Brigjen Pol Widodo Prihastopo 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pradhitya Fauzi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Wakapolda Jatim, Brigjen Pol Widodo Prihartopo mengatakan sekarang gejala atau tren berita SARA dan hoax mulai menurun.

Hal itu disampaikannya pasca memimpin jalannya Ralat Kerja Teknis (Rakernis) di Gedung Rupatama Polda Jatim, Kamis (29/3/2018).

Widodo mengatakan hal itu dikarenakan para pengganggu-pengganggu mulai takut lantaran Polri telah memiliki alat yang canggih untuk mendeteksi berita hoax di internet.

Ritual Sebelum Ujian hingga Tren Gigi Gingsul, Inilah 9 Hal Unik yang Cuma Ada di Jepang

"Ya mungkin 'pengganggu-pengganggu' melalui media sosial itu sudah mengetahui bahwa cybertroop kami (Polri) punya instrumen dan alat-alat canggih untuk melacak kegiatan masyarakat yang kontraproduktif dan tidak membangun," ujar Widodo.

Ia menambahkan, dewasa ini kepolisian tak hanya berpatroli di jalanan saja.

Bahkan, dalam dunia maya pun kepolisian dapat berselancar melalui internet via media sosial untuk berpatroli.

Di sana, kepolisian akan mencari dan melacak pemberitaan serta akun-akun penyebar hoax hingga SARA.

"Jadi polisi tidak berpatroli secara nyata, tapi juga dapat melalui sosmed," ujar Widodo.

Wakapolda Jatim Harap Bidhumas Mampu Menjembatani Polri pada Masyarakat untuk Tangkal Hoax

"Kami sudah punya alatnya yang berpusat di Divhumas, tapi seluruh polda kami juga punya. Kami juga tetap saja bisa meminta bantuan dari Mabes Polri untuk melacak semua situs-situs itu," lanjutnya.

Kemudian, saat disinggung apakah Polri sudah melakukan kerja sama dengan pemkot sampai pemprov terkait pencegahan berita hoax dan sara, Widodo mengungkapkan kerja sama secara IT masih belum ada.

Namun, secara fisik sudah dilakukan dengan MoU yang telah dilakukan sebelumnya.

"Kondisi ini tak hanya tugas Polri, tapi juga tugas aparatur pemerintah yang lain. Karena masyarakat jangan sampai tercekoki dengan berita bohong itu, bahaya sekali itu kalau masyarakat tidak bisa menyaringnya," tutup Widodo.

Yuk subscribe Channel TribunJatim.com lainnya:

YouTube:

Instagram:

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved