Direktur RS Aisyiyah Berharap Bisa Bekerja Sama Kembali dengan BPJS, janjinya ini. . .
Permasalahan yang terjadi antara pihak RS Aisyiyah Bojonegoro dengan Badan Penyelanggara Jaminan Sosial (BPJS) setempat,
Penulis: M Sudarsono | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO - Permasalahan yang terjadi antara pihak RS Aisyiyah Bojonegoro dengan Badan Penyelanggara Jaminan Sosial (BPJS) setempat, harus berakhir dengan pemutusan kerja sama keduanya, terhitung 1 April 2018
Pihak rumah sakit dinilai telah mengambil pungutan biaya kepada pasien yang telah dicover oleh BPJS.
Hal itupun telah diakui oleh Direktur RS Aisyiyah Bojonegoro, Totok Sudjarwanto.
"Benar memang ada, itupun dilakukan oleh oknum, bukan keputusan manajemen yang menyuruh untuk menarik biaya pasien BPJS," kata Totok sapaan akrab Direktur kepada Surya (tribunjatim.com), Rabu (11/4/2018).
Meski demikian, pihaknya berharap agar BPJS mempertimbangkan keputusannya terkait penghentian kerja sama.
Baca: Empat Rumah Warga Gondang Gunung Tulungagung Rusak Terkena Longsor
Bahkan, Totok berjanji akan memperbaiki masalah yang pernah terjadi dan menegaskan tidak mengulang kembali.
"Ya saya berharap BPJS mau mempertimbangkan untuk kerja sama lagi. Kita siap berbenah," harap Direktur.
Kepala Cabang BPJS Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, Mohamad Masrur Ridwan menyatakan, pihak RS Aisyiyah tidak hanya satu atau dua kali melakukan pungutan terhadap pasien diluar ketentuan.
Baca: Chicco Jerikho Dibully Soal Umbar Aurat Istrinya, Postingan Putri Marino Justru Bikin Netizen Bangga
Bahkan, sebenarnya juga telah diperingatkan beberapa kali agar berbenah dan tidak mengulangi meminta biaya berobat bagi pasien BPJS.
Namun hal itu tidak diindahkan, dan terus diulang.
"Sudah berkali-kali melakukan, sehingga diambil keputusan untuk menghentikan kerja sama mulai tertanggal 1 April," tutup Masrur.(nok)