Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Buku Karya PR 1 UIN Maliki Malang Dituding Hasil Jiplakan, Begini Klarifikasi Lengkap Zainuddin

Pembantu Rektor 1 UIN Maliki Malang, M Zainuddin akhirnya angkat bicara soal merebaknya isu plagiarisme karya ilmiahnya.

Penulis: Benni Indo | Editor: Mujib Anwar
SURYA/BENNI INDO
M Zainuddin dan Haris. 

TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Pembantu Rektor (PR) 1 Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang, Dr M Zainuddin akhirnya angkat bicara soal merebaknya isu dugaan plagiarisme karya ilmiahnya belakangan ini.

Ia memberikan klarifikasi sekaligus menceritakan kronologis terkait buku yang ia tulis, Sabtu (15/4/2018).

Zainuddin di hadapan wartawan menceritakan, buku berjudul Paradigma Pendidikan Terpadu: Menyiapkan Generasi Ulul Albab yang ia tulis bermula dari semangat menyosialisasikan ide integrasi ilmu dan agama dan tarbiyah Ulul Albab yang dikembangkan di UIN Maliki.

Dia kemudian intens berdiskusi dengan Prof Imam Suprayogo yang saat itu menjabat sebagai rektor UIN Maliki.

“Hingga suatu ketika saya diminta oleh beliau untuk terus menyuarakan dua tema besar itu. Kerjasama itu terus berlangsung, memberi kata pengantar buku yang saya tulis berjudul Kesalihan Sosial Vs Normatif yang meneliti kerukunan umat beragama di Sitiarjo, Kabupaten Malang,” ujar Zainuddin, Sabtu (14/4/2018).

Buku Paradigma Pendidikan Terpadu: Menyiapkan Generasi Ulul Albab diterbitkan pertama kali oleh UIN Press pada 2008. Saat itu Zainuddin menjabat sebagai Pembantu Dekan Bidang Akademik di Fakultas Tarbiyah.

“Dalam buku itu, pada Bab V saya memasukkan tulisan beliau dari makalah yang beliau tulis dan dari naskah yang saya edit dengan saudara In’am Esha dalam buku berjudul Horizon Baru Pengembangan Pendidikan Islam yang terbit pada 2004,” imbuhnya.

Pada Bab V itu diberi judul Pendidikan Terpadu Mazhab UIN Malang dengan catatan kaki bertuliskan: “Naskah pada bab ini diadaptasi dari konsep integrasi ilmu dan agama yang ditulis oleh Prof Imam Suprayogo Rektor UIN Malang”.

“Karena adaptasi, tentu itu saya maknai sebagai pandangan umum (grand ideas) beliau terkait dengan konsep integrasi ilmu dan ilmu dimaksud,” urai Zainuddin.

Zainuddin juga mengatakan di dalam daftar pustaka memang tidak disebutkan nama Prof Imam. Hal itu dilakukan karena nama Prof Imam sudah dimasukkan ke dalam buku berjudul Horizon Baru Pengembangan Pendidikan Islam yang diterbitkan UIN Press pada 2004.

Buku Horizon Baru Pengembangan Pendidikan Islam itu sendiri masuk dalam daftar pustaka dari buku berjudul Paradigma Pendidikan Terpadu: Menyiapkan Generasi Ulul Albab.

“Karena naskah beliau itu sudah saya masukan dalam buku yang saya edit dari hasil seminar oleh beberapa narasumber, di antaranya Prof Imam sendiri,” paparnya.

Kata Zainuddin, saat itu hubungannya dengan Prof Imam sangat baik dan harmonis. Hingga pada 2013 ia menjadi PR 1 dengan rektor Prof Mudjia Raharjo.

Pada akhir 2016 menjelang akhir jabatannya sebagai PR 1, ada perbedaan pendapat antara Zainuddin dan Prof Imam tentang World Class University yang saat itu kedatangan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.

“Pada saat itulah hubungan kami berdua tidak seperti sebelumnya. Pada tahun 2016 itu pula mencuat berita tentang plagiasi. Saya terkejut, kenapa muncul berita itu setelah delapan tahun berlalu?” tanya Zainuddin.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved