Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilgub Jatim 2018

Khofifah Ajak Koperasi dan UKM Jadi Sabuk Kesejahteraan di Jatim

Banyaknya tenaga kerja di Jatim yang menyanggur disikapi Cagub Khofifah dengan mengajak UKM dan koperasi jadi sabuk pengaman kesejahteraan.

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Mujib Anwar
SURYA/FATIMATUZ ZAHROH
Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat bersama buruh tenaga kerja pabrik PT Kedawung Setia Karang Pilang, Kamis (19/4/2018). 

TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Calon Gubernur Khofifah Indar Parawansa ingin agar penguatan koperasi, dan juga UKM bisa menjadi salah satu sabuk kesejahteraan Jawa Timur.

Pasalnya, saat ini ada sebanyak 800 ribu tenaga kerja yang masih memganggur. Mereka butuh lapangan kerja agar bisa berdaya. Ia berharap agar ritel bisa ikut menyerap ternaga kerja.

Usaha menengah bisa menyerah sampai lima orang sampai lima orang.

"Saya kemarin sudah bertemu dengan Forum Komunikasi Asosiasi (Forkas) Pengusaha Jawa Timur, dia mengeluhkan sudah memulai langkah untuk ekspansi ke pedesaan namun tidak menemukan tenaga kerja yang dibutuhkan," ujar Khofifah, saat menjadi keynote speaker dalam acara Gathering Koperasi dan UKM Jawa Timur Demi Eksistensi dan Kebangkitan Ekonomi Rakyat di Hotel Halogen Sidoarjo, Kamis (19/4/2018).

Menurut Khofifah, hal ini menunjukkan adanya ketidakcocokan antara lulusan dan kebutuhan kerja yang ada di lapangan. Maka menurut Khofifah, hal ini harus menjadi bagian yang patut diperhatikan dan dikomunikasikan.

"Menurut sata, siswa SMK cukupnya teori selama tiga semester saja. Sisanya mulai dikenalkan dunia kerja, dengan cara magang. Dan pengenalan iklim kerja di industri yang sesuai dengan pasar kerjanya termasuk atittudenya seperti apa," tegasnya.

Dengan begitu maka akan ada kecocokan antara kebutuhan dan suplai tenaga kerja Jawa Timur. Pengangguran di Jawa Timur bisa terpangkas dan tidak ada lagi tenaga kerja yang tidak bekerja.

"Ayo sama sama menjadi sabuh kesejahteraan Jawa Timur. Terutama kemiskinan di desa kita sudah dua kali kemiskinan di perkotaan, 7,7 ersen dibanding 14 persen," kata Khofifah.

Sehingga dibutuhkan adanya pihak yang mengikat. Agar mereka yang masih miskin tidak sampai kehilangan harapan. (Surya/Fatimatuz Zahroh)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved