Satpol PP Pasuruan Tangkap 7 Anjal Saat Nge-lem di Sawah
Keberadaan anak jalanan (anjal) di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur memang sangat memprihatinkan
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN - Keberadaan anak jalanan (anjal) di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur memang sangat memprihatinkan. Setiap hari, jumlahnya tidak semakin berkurang tapi justru bertambah.
Bahkan, upaya penindakan sudah beberapa kali dilakukan , tapi ternyata penyakitnya kambuhan.
Keberadaan anjal ini sangat meresahkan. Apalagi, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Pasuruan baru saja mengamankan tujuh anjal yang sedang asyik nge-lem, istilah mabuk-mabukan di kalangan anjal.
Mereka diamankan di sebuah area persawahan di Desa Legok, Kecamatan Gempol, Jumat (27/4/2018) siang.
Baca: Kades Bulumargi Lamongan Korupsi Raskin Senilai Rp 17 Juta, Ia Dijebloskan ke Lapas
Saat diamankan, mereka yang mayoritas masih berusia di bawah 15 tahun ini dalam kondisi setengah teler.
Saat mengetahui kedatangan petugas, mereka berlarian melarikan diri agar tidak tertangkap petugas. Bahkan, ada satu anak yang nekat masuk ke dalam sungai.
Dia menceburkan diri agar menjauh dari petugas. Sayangnya, upaya yang dilakukan para remaja ini pun sia-sia. Petugas juga ikut ke sungai dan menangkap remaja itu.
Baca: Divonis 3 Tahun Penjara dan Denda Rp 300 Juta, Eddy Rumpoko Dapat Hukuman Tambahan
Kasatpol PP Kabupaten Pasuruan Yudha menjelaskan, mereka ini ditemukan bersembunyi di sawah saat sedang asyik ngelem. Kata dia, mereka sedang berpesta.
"Jadi saat kami temukan, mereka sedang ngelem. Lem itu diputar bergiliran. Nah saat kami gerebek, mereka kaget dan berusaha melarikan diri," katanya.
Dia menerangkan, dalam pemeriksaan, mereka ini sudah terbiasa ngelem bersama. Bagi mereka , ngelem itu sudah menjadi hal yang biasa.
"Katanya sih bisa fly gitu semacam orang kecanduan sabu. Saya sudah panggil orang tuanya dari tujuh orang ini. Saya minta untuk buat surat pernyataan agar mengawasi anaknya. Mereka tidak sekolah dan memilih hidup di jalanan," pungkas dia. (lih)