Pilgub Jatim 2018
Bangun Ekonomi Jatim, Khofifah Akan Jadikan Koperasi Berbasis C3
Bertemu pegiat koperasi dan UMKM di Jatim, Cagub Khofifah menawarkan pentingnya basis C3 untuk pembangunan ekonomi lewat koperasi.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Pelaksanaan debat publik untuk Pilgub Jawa Timur berlangsung Selasa (8/5/2018) malam nanti, dengan tema Ekonomi dan Pembangunan.
Calon gubernur Jawa Timur nomor urut 1 Khofifah Indar Parawansa memiliki cara tersendiri untuk menyiapkan diri untuk materi debat.
Siang ini, Khofifah memilih untuk bertemu dengan para pegiat koperasi dan UMKM yang menamakan diri mereka sebagai Militan Jatim 1.
Dalam forum tersebut, Khofifah menyampaikan gagasannya untuk membangun ekonomi Jawa Timur melalu gerakan membangun koperasi. Salah satu yang ia canangkan adalah Khofifah ingin membuat Jawa Timur sebagai rumahnya koperasi.
"Kami ingin membangun Jatim sebagai rumah koperasi. Kami ingin membangun cooperative commercial center (C3) di Jawa Timur," tegas Khofifah.
C3 merupakan korporasi berbasis koperasi yang kuat yang butuh dibangun di Jatim untuk mengimbangi derasnya persaingan dengan ritel moderen.
Menurut Khofifah ingin agar koperasi menjadi ujung tombak kesejahteraan dan kepemilikan. Konglomerasi harus diimbangi dengan koperasi.
C3 ini sudah diterapkan di negara-negara maju. Sebut saja Amerika, di sana sudah memiliki nasional bisnis koperatif center. Bahkan di Amerikan omsetnya sudah mencapai Rp 1000 trilliun.
"Mereka sudah punya perwakilan di Klaten, omsetnya sudah Rp 1 trilliun. Saya sampaikan bahwa supaya jenengan ada bayangan, bahwa koperasi jadi ujung tombak distribusi kesejahteraan," tegasnya.
Saat ini hipermart sudah banyak merajalela, ritel juga sudah banyak yang moderen, sedangkan toko kelontong yang ada di Jawa Timur tidak bisa mengimbangi.
Maka menurutnya harus diperkuat dengan adanya koerasi. Saat ini di pesantren sudah banyak yang memiliki koperasi. Namun jika jalan sendiri-sendiri maka akan kurang kuat.
"Kalau hanya koperasi pesantren satu sendiri saja ya nggak kompetitif. Tapi kalau Darul Ulum juga gabung, Tambak Beras gabung, jadi satu dan gabung membuat sub dari Cooperatif Commercial Center, maka kuat," katanya.
Selain itu ia juga mengusulkan communal branding untuk bisa diterapkan di koperasi agar branding produk koperasi juga lebih baik dan lebih kiat.
"Communal Branding ini penting. Sebab banyak UKM kita ngurus HAKI itu repot. Pada posisi ini, kita tekankan bagaimana pentingnya petik kemas olah dan jual," katanya.
Selain itu kondisi para usaha kecil menengah adalah tentang pasar. Maka pemerintah butuh memberikan kanalisasi pasar dan juga fasilitasi.
"Maka harus ada partnership, kalau ini sudah partnership maka butuh pemerintah yang punya komitmen kuat. We need strong leader and commitmen," tandas Khofifah. (Surya/Fatimatuz Zahroh)