Jelang Ramadan, Puskesmas Asemrowo Minta Warga Periksa Tanggal Kadaluarsa Makanan Kalengan
Sejumlah toko kelontong hingga minimarket didatangi polisi, TNI, Linmas, Satpol PP, hingga petugas Puskesmas Kecamatan Asemrowo pada Rabu (9/5/2018).
Penulis: Pradhitya Fauzi | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pradhitya Fauzi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sejumlah toko kelontong hingga minimarket didatangi polisi, TNI, Linmas, Satpol PP, hingga petugas Puskesmas Kecamatan Asemrowo pada Rabu (9/5/2018).
Mereka datang untuk menyidak secara langsung sejumlah bahan pangan yang dijual pedagang di Pasar Asemrowo Surabaya.
Sejumlah produk kadaluarsa yang masih dijual langsung disita oleh petugas dan diamankan menuju Mapolsek Asemrowo Surabaya.
Kepala Puskesmas Kecamatan Asemrowo, Dr. Ratnaika Wahdini mengatakan, bahan pangan yang melewati masa kadaluarsa akan berbahaya bila dikonsumsi masyarakat.
(Peringati Hari Cahaya International, Teknik Fisika ITS Ajak Para Guru Melek Ilmu Cahaya)
(Rajin Blusukan, Mbak Puti Ingin Berikan Pendidikan Politik Lewat Programnya Bersama Gus Ipul)
"Kemungkinan besar ada jamur dan zat berbahaya lainnya yang berbahaya bagi warga," ungkap Ratnaika pada saat berada di minimarket di Jalan Asem Raya, Rabu (9/5/2018).
Kata Ratna, pihak kepolisian tentu akan memberikan teguran bagi para pedagang dan meminta mereka untuk menyediakan produk makanan yang masih segar.
Ratnaika mengatakan pihaknya selalu mengadakan penyuluhan pada masyarakat agar selalu mengecek masa kadaluarsa makanan dan minuman yang hendak dikonsumsi.
"Harus mengecek kadaluarsanya, tidak boleh malas melihat walaupun sepintas, apalagi kalau kemasannya aneh, ada debu misalnya, itu wajib di cek," sambungnya sembari menunjukan bahan pangan yang telah melewati masa kadaluarsa.
"Makanan yang jarang dimakan orang, seperti kaleng-kalengan, itu harus diwaspadai. Karena masa kadaluarsanya lama, biasanya warga jarang melihat itu," tutup Ratna.
(Unggul di Survei Unibraw, Mbak Puti Apresiasi Totalitas Kerja Tim dan Partai Pengusung yang Solid)
(Lima Fakta Jazz Gunung 2018, Mulai dari 200 Peserta Hingga Kini 2000 Orang Ikut Nimbrung)