Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Serangan Bom di Surabaya

Hamil 4 Bulan, Pegawai Rumah Sakit Jadi Korban Ledakan Bom Gereja di Surabaya, Simak Kronologinya

Wanita hamil itu ikut menjadi korban ledakan gereja di Surabaya. Nasibnya kini benar-benar mengerikan

Penulis: Januar | Editor: Januar
TRIBUNJATIM/IST
Korban ledakan bom dari Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela saat tiba di RS Bedah Jl Raya Manyar, Surabaya, Minggu (13/5/2018). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sejak pagi tadi sekitar pukul 07.30 WIB saat berlangsungnya peledakan bom di Santa Maria Tak Bercela dan dua lokasi lain, polisi terus mengupdate jumlah korban.

Dari tiga lokasi yaitu Santa Maria Tak Bercela (Santa Clara) Jalan Ngagel, Surabaya, GKI Diponegoro dan GPPS Jalan Arjuno, update resmi kepolisian korban berjumlah puluhan.

"Ada 40 korban luka di rumah sakit, anggota kami juga dirawat di RSUD DR Soetomo," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Frans Barung Mangera di lokasi Jalan Ngagel Madya Surabaya.

Selain itu, ada sembilan korban meninggal dari tiga lokasi kejadian peledakan bom tersebut.

Baca: BREAKING NEWS: Update Jumlah Korban Ledakan Gereja di Surabaya Sampai 46 Orang, Anak-anak Ikut Tewas

Baca: Sebelum Gereja di Surabaya Meledak, 3 Orang Bercadar Berusaha Masuk, Saksi Ungkap Fakta Miris

Sebelumnya polisi menginfokan ada delapan korban meninggal pada sekitar 11.00 WIB, namun tak lama kemudian korban bertambah.

"Masih ada mayat yang belum bisa angkut. Tadi saya katakan delapan meninggal dunia, ada lagi tambahan satu jenazah jadi total sementara. Sementara sembilan korban meninggal," kata Barung.

Kapolri akan datang

Tiga gereja di Surabaya mendapat serangan bom pada waktu yang hampir bersamaan, yakni pada Minggu (13/5/2018) sekitar pukul 07.00 WIB.

Petugas gabungan mulai dari Polda Jatim, Polrestabes Surabaya, Brimob, Gegana serta dokpol dan tim medis terjun ke lokasi melakukan evakuasi.

Peristiwa ini turut menyita perhatian warga di seluruh Indonesia, tak ketinggalan pimpinan di kantor pusat Polri.

Kepala Kepolisian RI, Jenderal Polisi Tito Karnavian dikabarkan akan datang ke Surabaya pada hari yang sama yakni Minggu (13/5/2018).

"Kapolri sudah take off, dan beliau akan ke Polda (Jatim menyampaikan konferensi pers di sana," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera.

Selain itu, Kombes Pol Frans Barung meminta kepada warga untuk tidak menshare foto maupun video kejadian tersebut untuk mengurangi kekhawatiran masyarakat.

"Tolong, tolong jangan dishare, apabila menemukan kejadian ini. Tolong" kata Barung.

 Wanita hamil ikut jadi korban

Terdapat dua pasien perempuan korban pengeboman gereja Surabaya yang tengah dirawat di Rumah Sakit William Booth, Surabaya, Minggu (13/5/2018).

Satu di antara pasien merupakan karyawan RS William Booth.

Pada saat kejadian, pasien yang sedang hamil 4 bulan ini tengah melintas di dekat DKI Diponegoro.

Pasien yang disebut ‘Ny. I’ ini mengendarai motor seorang diri.

“Ada karyawan kami, sebut saja ‘Ny. I’ yang menjadi korban. Ia waktu itu sedang perjalanan pulang, lewat GKI Diponegoro,’ tutur T.B. Rijanto, direktur RS William Booth.

Ia memperkirakan luka bakar yang diderita Ny. I sebesar 15-30%.

Rijanto melihat wajah Ny. I juga terdapat luka bakar, namun ia belum bisa memastikan tingkat keparahannya karena korban yang berasal dari Dusun Panasan, Bojonegoro ini, sedang berada dalam perawatan.

“Saat ini Ny. I sedang distabilisasi, dilakukan suatu resusitasi. Ia sekarang berada di kamar operasi,” terangnya.

Cucu saya di sana

Seorang pria datang dari Dukuh Kupang ke Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro, Surabaya, Minggu (13/5/2018) siang. Ia yang tampak tergesa-gesa langsung mendatangi petugas polisi yang berjaga di lokasi.

"Saya baca diberita tadi, katanya ada tiga korban. Mereka anak-anak atau dewasa? Cucu saya Nilson di sana tadi," kata dia, kepada petugas.

Ia berbicara dengan mulut bergetar. Ketika petugas mencoba menenangkan dengan memberi minum, ia seperti kesusahan dengan tangan bergetar pula.

"Cucu saya ada kebaktian remaja di sana," ungkapnya. Ia juga mencoba berkali-kali menelepon. Tapi tak panggilan tersebut tak terjawab.

"Bapak tenang saja. Semua jemaat sudah diamankan di tempat yang aman. Mereka sudah tidak di gereja. Kami (petugas) di sana sudah menenangkan mereka," kata seorang petugas polisi perempuan.

Lelaki asal Indonesia Timur itu tampak mulai bisa tenang. Ia yang menolak memberitahukan namanya itu kemudian menepi di pinggir jalan untuk menenangkan diri.

"Saya dari gereja Oikumene langsung ke sini setelah mendengar kabar ada bom," pungkasnya.

Nama korban meninggal

Salah satu korban ledakan bom di gereja Santa Maria Tak Bercela, Ngagel, Minggu (13/5/2018) yang dirawat di RS Bedah Surabaya, Jl Raya Manyar dinyatakan meninggal dunia. Korban atas nama Vincencius Evan, berusia 11 tahun.

Menurut dr Priyanto Swasono MARS, Direktur RS Bedah Surabaya, menjelaskan, korban meninggal atas nama Vincensius Evans mengalami luka yang cukup parah. "Ada luka bakar, luka patah dan luka lainnya," kata dr Priyanto.

Selanjutnya jenasah Evan dirujuk ke RS Bhayangkara untuk dilakukan otopsi.

Selanjutnya adik Evan, atas nama Nathanael, berusia 8 tahun, masih mengalami perawatan dengan kondisinya kritis.

"Mohon doanya kepada masyarakat semua melalui rekan-rekan media untuk para pasien segera pulih," ujar dr Priyanto.

Sementara sesaat setelah kejadian, ada sekitar 16 korban ledakan bom yang masuk ke RS Bedah Surabaya. Dari jumlah itu, tujuh pasien dirujuk ke beberapa rumah sakit. Antara lain ke RSUD Dr Soetomo, RS Siloam dan RS Ramses (RS Internasional) Nginden.

Sementara delapan lainnya, masih menjalani perawatan intensif di RS Bedah Surabaya. "Empat dalam perawatan stabil, empat lainnya sedang menjalani operasi. Ada karena patah tulang, luka bakar dan kena pecahan serta lainnya," tandas dr Priyanto.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved