Serangan Bom di Surabaya
Internet Banyak Dimanfaatkan untuk Persebaran Paham dan Cara Buat Bom, Kapolri Perintahkan Ini
Hal itu disebabkan, kelompok terorisme kerap memanfaatkan internet untuk menyebarkan paham dan cara membuat bom rakitan.
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Edwin Fajerial
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Surabaya
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian meminta pengaturan penggunaan medsos yang berbau kegiatan terorisme diperketat.
Hal itu disebabkan, kelompok terorisme kerap memanfaatkan internet untuk menyebarkan paham dan cara membuat bom rakitan.
"Banyak sekali online-online training, website, teoritikal, dan lain-lain ya, yang masuk, membuat pemahaman mereka menjadi berubah dan cara membuat bom," kata Tito Karnavian di Mako Polrestabes Surabaya, selasa (15/5/2018).
Ditambahkan Tito, cara pengaturan penggunaan medsos ini dikatakan Tito yaitu membuat MoU dengan provider.
"Ini (pengaturan penggunaan) medsos ini salah satunya dengan membuat MoU dengan provider. Bahkan, bila perlu digunakan juga aturan khusus," kata Tito.
Pihaknya mengatakan selain melakukan penangkapan bom bunuh diri di tiga gereja, Rusunawa Wonocolo dan Polrestabes Surabaya yang merupakan dua keluarga.
"Tiga-tiganya terkait dengan kelompok yang namanya JAD Surabaya. Ini kami lakukan pengejaran," tambah Tito.