Serangan Bom di Surabaya
Deretan Pekerjaan Para Otak di Balik Ledakan Bom Surabaya-Sidoarjo, Nomor 3 Paling Tak Disangka!
Mengajak keluarganya ikut aksi bom bunuh diri, pekerjaan para pengebom di Surabaya dan Sidoarjo ini membuat publik terkejut.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Ani Susanti
lihat foto
TRIBUNJATIM.COM - Peristiwa teror bom yang terjadi di Jawa Timur hingga kini menjadi sorotan.
Kejadian yang paling menyita perhatian adalah peledakan di tiga gereja Surabaya dan sebuah kamar di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo.
Pasalnya, para otak di balik peristiwa yang terjadi pada Minggu (13/5/2018) tersebut rupanya berhubungan.
Dita Oepriarto pelaku bom 3 gereja di Surabaya ternyata mengenal Anton Ferdiantono, pemilik bom di Sidoarjo.
Dita Oepriarto mengajak keluarganya untuk melakukan aksi bom bunuh diri di tiga gereja Surabaya.
Baca: VIDEO: Suasana Mencekam Usai Terduga Teroris Serang Mapolda Riau, ini Kondisi Mobil yang Ditabrakkan
Baca: Pesan Terakhir Keluarga Dita Supriyanto Semasa Hidup, Ayah-Ibu-Anak Pengebom 3 Gereja Surabaya
Dita berbagi tugas bersama istri dan keempat anaknya, meledakkan ketiga bom dalam waktu selisih 30 menit.
Mengendarai mobil Avanza, Dita menyerang Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuno.
Istrinya, Puji Kuswati beserta dua anak perempuan mereka, Fadilah Sari dan Pamela Riskika bertugas meledakkan diri di Gereja Kristen Indonesia, Jalan Diponegoro.
Sementara kedua anak laki-laki Dita, Yusuf Fadil dan Firman Halim meledakkan diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Jalan Ngagel Madya.
Sedangkan Anton Ferdiantono tewas bersama istrinya Puspitasari dan anak pertamanya HAR usai bom miliknya meledak di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo.
Lalu anak ketiga dan keempat mereka FP, dan GHA luka parah.
AR anak kedua Anton, selamat.
Baca: 5 Fakta Anton Ferdiantono yang Jadi Bomber Rusun Wonocolo, Sosoknya Dikenal Memiliki Otak Cerdas
Baca: Otak dan Guru Pengebom Surabaya Terkuak, Polisi Buru Abu Bakar, Kegiatannya Selama Ini Mengerikan
Dita dan Anton sama-sama memiliki guru bernama Abu Bakar yang kini tengah diburu polisi.
Disusul keluarga Tri Murtiono yang meledakkan diri di Polrestabes Surabaya (Senin (14/5/2018).
Tri tewas bersama istri dan dua anaknya MDS dan MDA, sementara AAP diketahui selamat.
Baca: 5 Fakta Tri Murtiono, Otak Pengeboman Polrestabes Surabaya, Tingkah Ganjil Tiap Maghrib Terungkap
