Serangan Bom di Surabaya
Ini Kesaksian Yesaya, Korban Bom Yang Kejar Pelaku hingga Merangkak
Sementara kakinya hancur karena tekena serpihan bahan peledak bom yang meledak di Gereja GKI Jalan Diponegoro Surabaya
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Tangan kanan Yesaya Bayang masih terus dalam balutan kain khusus. Sementara kakinya hancur karena tekena serpihan bahan peledak bom yang meledak di Gereja GKI Jalan Diponegoro Surabaya beberapa hari lalu.
Saat ini, Yeyasa tengah dirawat di Ruang Perawatan Bedah G1 RSAL Surabaya. Satpam gereja ini kaki dan tangannya hancur setelah mengejar pelaku yang membawa bom.
Pelaku adalah seorang ibu bersama dua anaknya yang masih kecil. Ketiganya tewas dalam ledakan bom bunuh diri ini. Namun Yesaya yang ada persis di belakang mengejar pelaku menjadi korban.
Yesaya pada hari Minggu (13/5/2018) pagi mengejar perempuan bawa anak yang tiba-tiba masuk gereja. Perempuan dan dua anaknya pakai cadar.
Baca: Risma Surati MUI Surabaya Soal Jenazah Pelaku Bom, Begini Jawaban MUI Jatim
"Saya mengejar mereka hingga tempat parkir. Tapi tiba-tiba meledak," ucap Yesaya yang tinggal di Banyuurip.
Dia tak menduga kalau yang dikejar membawa bom. Sampai akhirnya ledakan itu persis mengenai dirinya.
Begitu meledak, Yesaya ikut terpental. Kemudian dia merangkak dengan kami dan tangan hancur. Bahkan muka satpam ini juga hancur.
"Saya sudah ditolong dan dilarikan ke rumah sakit," kata Yeyasa.
Begitu perempuan dan dua anaknya yang masih kecil meledakkan diri, Yeyasa yang merangkak penuh darah ditolong rekannya. Persis seperti dalam video.
Baca: Kondisi Security Gereja SMTB yang Viral Gendong Korban Nathanael Mulai Membaik
Menurut dokter bedah yang menangani, dr Dinar Rahamania, sebelumnya Yesaya dalam keadaan muka remuk, kaki dan tangan hancur. Serpihan logam menembus tangan dan kaki satpam ini.
"Sudah kami rekonstruksi dan kini semua dalam tahap pemulihan," kata Direktur RSAL I Dewa Gede Nalendra DI, SpB Sp.BTKV. (Faiq)