Direkam Pakai 'Pil Pintar', Begini Kondisi Pencernaan Setelah Makan Mi Instan, 20 Menit Belum Hancur
Di balik harganya yang murah, enak dan praktis, mi instan rupanya bisa menyebabkan sejumlah masalah kesehatan serius.
TRIBUNJATIM.COM - Selama ini, mi instan diketahui dan dianggap sebagai makanan yang kurang sehat.
Namun, rasanya yang enak dan cara memasaknya yang praktis, membuat kita tidak bisa menghindari makanan satu ini.
Terlebih saat saldo rekening mulai menipis di akhir bulan, mi instan menjadi satu-satunya pilihan yang bisa diandalkan.
Di balik harganya yang murah, enak dan praktis, mi instan rupanya bisa menyebabkan sejumlah masalah kesehatan serius.
Untuk membuktikannya, para ilmuwan terus melakukan penelitian dan mencoba masuk ke dalam tubuh kita untuk melihat reaksi yang terjadi.
Baca: Alamak, Kolam Renang Penuh Orang, Wanita Ini Malah Lakukan Hal Menjijikkan dan Diulang-ulang

Baca: Hangat dan Harmonis, Seperti Ini Potret Buka Puasa di Berbagai Negara, dari China Sampai Nigeria
Sebelumnya tidak ada yang tahu, apa yang terjadi pada tubuh seseorang ketika mereka mengonsumsi ramen.
Tapi, semua berubah ketika muncul temuan teknologi unik yang disebut 'pil pintar', sebuah kamera kecil berbentuk pil multivitamin.
Pil pintar yang masuk ke dalam tubuh manusia ini berhasil menangkap rekaman perut saat memproses mi instan.
Baca: 7 Potret Cantik Meggy Diaz, Pedangdut yang Digosipkan Bikin Hati Tukul Arwana Takluk
Baca: Beredar Chat Diduga untuk Nikita Mirzani, Tulis Inisial A Doyan Narkoba’, Netter Tebak Sosoknya
Dalam rekaman tersebut, terlihat perut berjuang keras untuk menggilingnya.
Dalam 20 menit setelah dikonsumsi, mi instan yang masuk ke dalam perut belum berhasil dicerna.
Para peneliti menemukan, mi instan mengandung aditif dan pengawet buatan berbahaya.
Di antara zat kimia berbahaya yang terkandung di dalamnya adalah butylhydroquinone, atau dikenal sebagai TBHQ.
Baca: Seakan Tumpahkan Kegelisahan, Nikita Mirzani Tulis Aku Harus Pergi, Sang Ayah Tak Mau Tahu
Aditif ini berguna untuk memperpanjang masa penyimpanan produk, yang ternyata juga ditemukan dalam kosetik, pestisida, dan berbagai pernis.