Tak Seindah Drama Korea, Beginilah Potret Masyarakat Tak Mampu di Korea Selatan, Ini Foto-Fotonya
Korea Selatan ternyata tak hanya berisi gemerlap hidup glamor para artis, tapi juga ada sudut-sudut gelap yang bikin sedih.
Penulis: Cindy Dinda Andani | Editor: Cindy Dinda Andani
TRIBUNJATIM.COM, KOREA SELATAN - Korea Selatan memang surganya para boyband dan girlband.
Dunia hiburan Negeri Ginseng itu semakin melejit setelah hallyu wave menyerang berbagai negara.
Mulai serial drama, film, musik, hingga reality show mereka telah dinikmati penggemar di seluruh dunia.
Baca: Tak Hanya Pangeran George, 2 Anggota Kerajaan Ini Juga Pernah Mendapat Ancaman Teror ISIS
Gemerlap dunia entertainment Korea Selatan pun sering diekspos di media setempat.
Namun, siapa sangka ternyata masih ada sudut-sudut gelap di negara sekelas Korea Selatan.
Apalagi, sudut-sudut itu berada di Ibu Kota Korea Selatan di Seoul.
Baca: Chacha Frederica Ungkap Peraturan Rahasia Antar Anggota Geng Girls Squad, Wajib Ditiru Nih Guys!
Fotografer Sim Kyudong (29) mengabadikan suasana masyarakat tak mampu yang ada di Seoul.
Masyarakat tersebut hidup dalam rumah susun (goshitel) yang kumuh dan begitu sempit.
Mereka harus membayar 220 ribu Won atau sekitar Rp 2,5 juta sebulan.
Baca: Sebut Nabi Hingga Tuhan, Komentar Balasan Nikita Mirzani ke Netizen Jadi Kontroversi, Separah Apa?
Di Korea Selatan, nominal itu termasuk sangat murah dibanding tempat tinggal lain.
Sim Kyudong sendiri sempat tinggal di goshitel selama 3 tahun saat berada di Seoul.
Ia bertemu berbagai jenis orang saat menetap di sana, satu diantaranya adalah seorang guru matematika.
Baca: Beredar Foto Profil Mirip Lucinta Luna di Situs Obral Diri, Netizen Salah Fokus: Cakepan Dulu!
Sim mengungkapkan, guru matematika itu kira-kira berusia 50-an, ia pintar dan lulusan universitas ternama.
Namun semakin tua, status dan nilainya sebagai guru matematika semakin menurun.
Guru-guru yang masih muda dan tak kalah cerdas lah yang dinikmati oleh publik.
Baca: Dikenal Ramah dan Polos, Ini Dia Fakta Rosalia Siahaan, Anak Angkat yang Dibunuh Pendeta Henderson
Sim menjelaskan, mereka yang menetap di goshitel karena kesusahan ekonomi akan diasingkan dari masyarakat.
"Orang-orang tak mengerti kau tinggal di goshitel karena kau tak punya pilihan," jelasnya dilansir dari Korea Expose, Kamis (13/4/2017).
"Mereka tak akan mengerti, aku rasa aku harus menceritakan tentang hal itu," ujarnya.
Baca: Raffi Ahmad Dirumorkan Dipecat dari Pesbukers, Jessica Iskandar Malah Bereaksi Begini, Dukung?
Insiden bunuh diri juga seringkali terjadi di goshitel gara-gara masalah ekonomi.
Pada 2015 lalu, jasad seorang perempuan usia 20-an baru ditemukan dua minggu setelah tewas.
Ia dilaporkan tewas karena kekurangan gizi dan memiliki masalah ekonomi.
Baca: Raffi Ahmad Mangkir dari Pesbukers, Istri Senang, Tapi Ayu Ting Ting Setia, Sebut Ingin Keluar Juga
Sim mengaku mengalami depresi dan tak peduli dengan kebersihan selama tinggal di goshitel.
"Tinggal di goshitel sepenuhnya mengubah persepsi dan cara berpikirku," jelas Sim Kyudong.
"Mereka orang yang tak punya pilihan, kisah mereka terlalu rumit untuk diabaikan," katanya.
Baca: Sembunyikan Penyakit di Wajahnya, Gadis Ini Diputusin Pacar Usai Hapus Make Up, Lihat Fotonya!
Buku foto Sim Kyudong tentang kehidupan goshitel ini rilis di Korea Selatan pada akhir April 2017.
Berikut foto-fotonya:
#1
#2
#3
#4
#5
#6
#7
#8
#9
#10
#11
#12