Deretan Kata-kata Terakhir Razan Najjar sebelum Meninggal Dunia, No 3 sebelum Sadar Telah Tertembak
Razan Najjar mengalami kejadian nahas saat sedang memberikan pertolongan kepada demonstran yang terluka di perbatasan Gaza, Palestina.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM - Kematian paramedis relawan Palestina, Razan al-Najjar, menjadi perbincangan dunia.
Razan Najjar mengalami kejadian nahas saat sedang memberikan pertolongan kepada demonstran yang terluka di perbatasan Gaza, Palestina, Jumat (1/6/2018).
Razan Najjar menghembuskan napas terakhir tidak lama setelah peluru dari tentara Israel bersarang di dadanya.
Baca: 5 Pengakuan Wanita yang Dituduh Tembak Razan Najjar, Profesi Sebenarnya hingga Nasibnya Sekarang
Menurut Juru Bicara Kementerian Ashraf Al-Qudra, Najjar mengenakan jas putih khas petugas medis ketika ia ditembak.

Berdasarkan laporan New York Times, saat itu tentara Israel menembakkan dua atau tiga peluru dari seberang pagar dan mengenai bagian tubuh Najjar.
Pejabat kesehatan Gaza menyebut, Razan Najjar adalah orang Palestina ke-119 yang tewas sejak dimulainya aksi protes pada Maret 2018 Lalu.
Baca: Dipakai Razan Najjar Saat Tewas Tertembak, Seragam Medis ini Jadi Saksi Keberaniannya di Jalur Gaza
Sebelum meninggal dunia, beberapa kata-kata yang diucapkan Razan Najjar diungkap orang-orang terdekatnya.
Berikut di antaranya:
1. Ucapannya untuk sang ayah

Sebelum meninggal dunia, Razan Najjar ternyata sempat berbicara dengan sang ayah.
Dilansir dari Grid.ID, hal tersebut disampaikan oleh ayahnya.
"Kami memiliki satu tujuan, untuk menyelamatkan nyawa dan mengevakuasi orang. Dan mengirim pesan ke dunia: Tanpa senjata, kita bisa melakukan apa saja," ujar ayah Razan Najjar.
Baca: Kabar Terkini Putri Nikita Mirzani usai Masalah yang Libatkan Komnas Anak, Sementara Tak di Rumah?
Pernyataan tersebut dikatakan oleh Razan Najjar kepada ayahnya sebelum dia meninggal dunia.
2. Perasaannya menjadi anggota medis di jalur Gaza

Sebelum menjadi korban penembakan, Razan Najjar sempat mengungkapkan apa yang dirasakannya sebagai anggota medis.