Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Toleransi Sukses Buat Indonesia Terpilih Jadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB

Indonesia bersama 4 negara lainnya resmi menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB (DK PBB) untuk periode 2019-2020.

AFP
Dari kiri ke kanan, Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas; Menteri Luar Negeri Afrika Selatan Lindiwe Sisulu; Menteri Luar Negeri Republik Dominika Miguel Vargas; Menteri Luar Negeri Indonesia Retno LP Marsudi, dan Menteri Luar Negeri Belgia Didier Reynders; berpose bersama setelah kelima negara terpilih menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan (DK) PBB periode 2019-2020 pada Jumat (8/6/2018) dalam sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat. (AFP PHOTO/DON EMMERT) 

TRIBUNJATIM.COM, JAKARTA - Indonesia kini resmi menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB (DK PBB) untuk periode 2019-2020.

Keputusan diambil dalam pemilihan yang dilakukan oleh Majelis Umum PBB di Markas Besar PBB di New York, Jumat (8/6/2018) waktu setempat.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi yang hadir dalam proses pemilihan mengungkapkan rasa syukurnya atas terpilihnya Indonesia.

“Alhamdulillah, Indonesia berhasil terpilih kembali sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Ini merupakan kepercayaan masyarakat internasional kepada Indonesia dan hasil kerja keras seluruh komponen bangsa, khususnya para Diplomat Indonesia," kata Retno dalam pernyataannya, Sabtu (9/6/2018).

(Sapa Nelayan dan Sambangi TPI Prigi, Emil Janji Tingkatkan Kualitas Tangkapan Ikan)

(Nangis Sampai Marah, Intip Aksi Rafathar Peragakan Banyak Ekspresi, Netizen Gemas: Bapaknya Banget!)

Retno menyatakan, rekam jejak diplomasi dan kontribusi nyata Indonesia bagi perdamaian, kemanusiaan dan kesejahteraan di kawasan dan global menjadi pertimbangan utama negara-negara anggota PBB mendukung Indonesia.

Dukungan bagi Indonesia untuk menjadi anggota DK PBB juga tidak terlepas dari semakin matangnya demokrasi di Indonesia.

Selain itu, ada pandangan negara anggota PBB bahwa Indonesia adalah contoh negara yang toleran, dimana Islam dan demokrasi berjalan berdampingan.

"Dari berbagai pertemuan di PBB, jelas sekali bahwa masyarakat internasional sangat menghargai rekam jejak Indonesia dan melihat demokrasi dan toleransi di Indonesia sebagai aset untuk Indonesia dapat berperan aktif di DK PBB," ujar Retno.

Pencalonan dan kampanye Indonesia untuk DK PBB dimulai pada 2016.

Mulai 1 Januari 2019 sampai 31 Desember 2020 mendatang, Indonesia akan menjadi bagian dari proses perumusan kebijakan di dalam DK PBB.

(Terjebak Macet Saat Mudik Lebaran? Lakukan 7 Hal ini Biar Gak Bosan di Perjalanan)

(VIDEO: Tinjau Persiapan Mudik Lebaran, Menhub RI Coba Capsule Hotel di Pelabuhan Tanjung Perak)

Badan tersebut merupakan badan utama PBB yang memiliki peran dan tugas untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional.

Sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, Indonesia akan memperkuat ekosistem perdamaian dan stabilitas global.

"Indonesia akan mendorong budaya habit of dialogue, agar penyelesaian konflik dapat selalu dilakukan secara damai. Indonesia juga akan berupaya meningkatkan sinergi antara organisasi kawasan dengan DK PBB dalam menjaga perdamaian, serta meningkatkan kapasitas pasukan perdamaian PBB termasuk peran perempuan," ujar Retno.

Salah satu tantangan bersama masyarakat internasional saat ini adalah ancaman dari terorisme dan ektremisme.

Untuk itu, imbuh dia, Indonesia juga akan memanfaatkan keanggotaan di DK PBB agar terbentuk global comprehensive approach untuk memerangi terorisme, radikalisme, dan ekstrimisme.

(Terungkap, Inilah Alasan Arema FC Tiba-tiba Lepas Ricardo Navarro dan Balsa Bozovic)

(Nangis Sampai Marah, Intip Aksi Rafathar Peragakan Banyak Ekspresi, Netizen Gemas: Bapaknya Banget!)

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved