Pilgub Jatim 2018
Didistribusikan, Ribuan Kotak Suara Pilgub Jatim Basah Kuyup
Kotak suara Pilkada dan Pilgub Jatim yang mulai didistribusikan mengalami kondisi akibat faktor tak terduga.
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN - Sebanyak 4.760 kotak suara sudah didistribusikan KPU Kabupaten Pasuruan ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Kamis (21/6/2018).
Hari ini, merupakan hari pertama pendistribusian logistik untuk Pilgub Jatim dan Pilkada Kabupaten Pasuruan 2018.
Rencananya, pendistribusian ini akan berlangsung selama tiga hari atau akan berakhir pada Sabtu mendatang.
Hari ini, distribusi logistik untuk Pilgub dan Pilbup dilakukan di 12 kecamatan meliputi Kecamatan Nguling, Grati, Rejoso, Lekok, Winongan, Lumbang, Tosari, Puspo, Pasrepan, Gondangwetan, Kejayan, dan Pohjentrek. Untuk sisanya, aka didistribusikan di hari Jumat dan Sabtu mendatang.
Distribusi logistik di hari pertama ini, ribuan kotak suara dalam kondisi basah. Itu disebabkan setelah Pasuruan diguyur hujan sejak Rabu malam.
Saat dipersiapkan hendak didistribusikan dengan memasukkan kotak ke truk, mayoritas kotak berisi air. Kondisi ini tidak bisa dibiarkan dan terpaksa harus dikeringkan terlebih dahulu.
Komisioner KPU Winaryo Sujoko mengatakan, distribusi logistik ini dilakukan lebih awal dan diberikan secara bertahap.
Ia mengatakan, prinsipnya semua kotak suara tidak ada yang rusak dan siap digunakan. Namun, karena diguyur hujan, kotak suara akhirnya penuh dengan air hujan.
"Tidak apa - apa. Tadi sebelum didistribusikan, kami minta para PPS untuk mengeringkannya lebih dulu. Dijemur dan dilap, baru dimasukkan ke truk dan didistribusikan," katanya.
Kapolres Pasuruan AKBP Raydian Kokrosono mengatakan, pihaknya akan menerapkan sistem pengawasan seperti minum obat.
Jadi, dalam sehari minimal ada tiga kali patroli anggota di wilayah masing - masing. Pagi, siang dan malam. Selain itu, ada juga petugas yang berjaga atau stand by di lokasi penyimpanan logistik paska didistribusikan oleh KPU ini.
"Kami jaga selama 24 jam. Itu kami lakukan untuk antisipasi potensi kerawanan. Misal ada pihak yang ingin mengacau logistik untuk pilbup atau pilgub. Atau potensi bencana seperti kebakaran atau lainnya. Kalau dijaga kan lebih waspada, sewaktu-waktu ada apa - apa bisa segera ditangani dan ditindaklanjuti dengan cepat, tidak terlambat," tegasnya. (Surya/Lih)