Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilgub Jatim 2018

Surabaya Survei Center: Politik Uang Tidak Lagi Efektif Raih Suara di Pilgub Jawa Timur

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur akan diselenggarakan 5 hari lagi, tepatnya pada Rabu (27/6/2018).

Penulis: Nurul Aini | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Ilustrasi Politik Uang 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nurul Aini.

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur akan diselenggarakan 5 hari lagi, tepatnya pada Rabu (27/6/2018).

Diharapkan pesta demokrasi kali ini menjadi momentum rakyat memilih pemimpin terbaiknya secara jujur, bukan karena berbagai iming-iming hadiah ataupun uang.

Menjadi rahasia umum, politik uang atau 'serangan fajar' biasa dilakukan oknum nakal untuk mendulang suara kandidatnya dengan membagikan uang maupun sembako  pada warga sebelum waktu mencoblos tiba.

Surabaya Survei Center (SSC) menyebut, sistem kampanye politik uang yang kerap disebut serangan fajar ternyata sudah tak efektif di Jawa Timur.

(Polres Tanjung Perak Dapatkan Gambar Sosok Terduga Perampas Tiga Motor Driver Ojek Online)

(Banjir Bandang Terjang Banyuwangi, Pemkab Kerahkan Alat Berat dan Dirikan Dapur D‎arurat)

Moh. Edy Marzuki, peneliti SSC mengatakan, angka toleransi terhadap politik uang di jatim hanya 11,3% melalui survei yang mereka lakukan.

Sebanyak 47,4% responden saat ini mengaku akan menerima uang dari paslon namun tidak akan mengubah pilihan yang sudah ditentukan sebelumnya.

Alasannya cukup masuk akal, 26,9% responden yakin bahwa si pemberi uang akan korupsi untuk mengembalikan modal apabila terpilih.

Sementara 13,5% responden mengaku bakal menerima uang dari seluruh paslon yang melakukan serangan fajar.

Responden dari kategori ini memastikan bakal mengarahkan pilihan mereka kepada paslon yang memberikan uang dengan nominal paling tinggi.

(Begini Tanggapan Kartika Ajie Saat Banyak Suporter Minta Tanda Tangannya dan Foto Bareng)

(Distribusi Surat Suara Pilgub Gunakan Kardus Mie Instan, Ini Kata KPU Tuban)

0,9% responden sisanya menyatakan tidak akan menerima uang dari paslon.

“Memang pemberian sembako dan uang masih diinginkan oleh publik, namun praktik politik uang harus hati-hati karena efektivitasnya rendah dalam mendulang suara. Kecerdasan politik publik Jatim sudah mulai meninggkat, kalau tidak tepat sasaran justru akan jadi boomerang," kata Edi, Jumat (22/6/2018)

Survei dengan metode multistage random sampling ini dilakukan pada tgl 04 hingga 13 Juni 2018 di 38 kabupaten/kota di Jatim.

Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan margin of error +/-3%, level of confidence 95% dan jumlah sampel 1.070 responden.

Sebagai bentuk kendali mutu, survei ini di lengkapi dengan spot check, callback hingga intensive control

(Bobol Website Bareskrim Polri, Pemuda Lulusan SD di Paciran Lamongan ini Dituntut 2 Tahun)

(Live Instagram Sambil Menangis Pilu Tanpa Ucapkan Apapun, Sulli Bikin Netizen Geger)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved