Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Entertainment

5 Fakta Terduga Teroris Asal Lamongan yang Ditangkap di Depok, Rencana hingga 'Hadiah' Untuk Pilkada

Setelah dua orang terduga teroris di Depok ditembak mati, salah satu rekan lain ditangkap ialah pria Lamongan yang menyimpan misteri.

kolase
Aman Abdurrahman dan kelompoknya 

TRIBUNJATIM.COM - Serentetan kejadian terkait teroris masih terjadi.

Terutama yang berkaitan dengan penangkapan dano operasi besar-besaran Densus 88 terhadap teroris.

Detasemen Khusus 88 Antiteror menembak mati dua terduga teroris dan menangkap seorang lainnya di kawasan Depok, Jawa Barat, Sabtu (23/6/2018).

Peristiwa itu terjadi, sehari setelah Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menjatuhkan hukuman mati terhadap Aman Abdurrahman, Ketua Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

"Telah dilakukan operasi penindakan hukum terhadap jaringan terorisme yang merencanakan aksi teror dalam waktu dekat," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol M Iqbal, di Jakarta, Sabtu kemarin.

Terdakwa kasus terorisme Aman Abdurrahman (tengah) menjalani sidang pembacaan vonis di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Jumat (22/6/2018). Ketua Majelis Hakim PN Jaksel, Akhmad Jaini memvonis Aman Abdurrahman dengan hukuman mati karena terbukti bersalah menjadi penggerak sejumlah teror di Indonesia termasuk bom Thamrin pada 2016. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Terdakwa kasus terorisme Aman Abdurrahman (tengah) menjalani sidang pembacaan vonis di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Jumat (22/6/2018). Ketua Majelis Hakim PN Jaksel, Akhmad Jaini memvonis Aman Abdurrahman dengan hukuman mati karena terbukti bersalah menjadi penggerak sejumlah teror di Indonesia termasuk bom Thamrin pada 2016. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (Tribunnews.com)

Ia mengatakan dua terduga teroris berinisial AS dan AZW itu ditembak saat berboncengan di Jalan Tole Iskandar, Sukmajaya, Depok.

Menurut Iqbal, mereka ditembak karena melakukan perlawanan menggunakan pisau komando dan senjata api saat ditangkap.

Iqbal mengatakan AS dan AZW pernah mengikuti pelatihan semimiliter di Gunung Gede pada 2014, bersama Bahrumsyah dan Ahmad Syarifudin.

Kedua jenazah terduga teroris itu kemudian dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Dari keduanya, polisi mengamankan barang bukti berupa sebilah pisau komando dan 1 pistol merek FN lengkap dengan magasin dan peluru 9 mm sebanyak 10 butir.

(Lima Terduga Teroris Diyakini Sedang Rencanakan Serangan ke Bank)

Densus 88 Anti Teror saat mengamankan lokasi penangkapan terduga teroris di Probolinggo, Rabu (30/5/2018) malam.
Densus 88 Anti Teror saat mengamankan lokasi penangkapan terduga teroris di Probolinggo, Rabu (30/5/2018) malam. (SURYA/GALIH LINTARTIKA)

"Dalam proses penyergapan, terduga teroris melakukan perlawanan dan menyerang petugas. Tindakan itu mengancam nyawa petugas sehingga terpaksa dilumpuhkan. Akibatnya dua terduga teroris meninggal dunia," jelasnya.

Selain itu, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror mengamankan seorang terduga teroris lainnya berinisial MM. Penangkapan dilakukan di depan gang rumah kontrakan, Kelurahan Mekar Jaya, Sukmajaya, Depok.

Inilah sederet fakta terkait penangkapan pria berinisial MM tersebut.

1. Asal Lamongan dan Statusnya di dalam Kelompok JAD.

MM (38), terduga teroris asal Lamongan, Jawa Timur yang ditangkap Densus) Antiteror 88 Mabes Polri di Depok.

Sumber: Surya
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved