Bisa Diakses di 62 Kota di Indonesia, GO-JEK Berencana Ekspansi ke Negara Lain
Penyedia layanan on-demand berbasis aplikasi, GO-JEK agresif melakukan ekspansi tahun ini di sejumlah kota di Indonesia.
Penulis: Arie Noer Rachmawati | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Laporan wartawan TribunJatim.com, Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Penyedia layanan on-demand berbasis aplikasi, GO-JEK agresif melakukan ekspansi tahun ini di sejumlah kota di Indonesia.
SVP Public Policy and Goverment Relations GO-JEK Indonesia, Malikulkusno Utomo mengatakan, ekspansi itu dilakukan untuk mendorong pekerja di sektor informal serta UMKM agar bisa meningkatkan pendapatannya lewat teknologi.
Ia mengklaim, sejak 2015, GO-JEK telah memberikan kontribusi positif kepada masyarakat khususnya Surabaya, baik para pengguna maupun mitranya.
Hal ini terlihat dari capaian kontribusi GO-JEK terhadap ekonomi di Surabaya sepanjang tahun 2017 yakni sebesar Rp 240 miliar.
(Perjuangan Tim Barunastra ITS Surabaya Juarai Ajang Internasional, mulai Masalah GPS hingga Laptop)
(Empat Calon Kepala Daerah Ditahan KPK, Pemantau dari 24 Negara Asing Ikut Awasi Pilkada di Jatim)
“Kontribusinya berasal dari penghasilan mitra pengemudi sebanyak Rp 192 miliar dan Rp 49 miliar dari penghasilan para UMKM,” ujarnya disela acara Halal Bi Halal di Masjid Cheng Ho Surabaya, Senin (25/6/2018).
Malikulkusno juga mengungkapkan, pertumbuhan GO-JEK terbilang cukup pesat.
Pada tahun 2015, aplikasi tersebut hanya dapat diakses di 35 kota di Indonesia.
Kemudian bertambah menjadi 50 kota pada tahun 2016 dan hingga kini sudah bisa diakses di 62 kota dalam 17 provinsi di Indonesia.
(Hadiri Haul KH Mohammad Hasan di Ponpes Zainul Hasan Probolinggo, Gus Ipul Ungkap Manfaatnya)
(Dari 26.120 Napi di 39 Lapas dan Rutan Jawa Timur, Baru 8.859 yang Masuk Daftar Pemilih Tetap)
“Untuk di Jawa Timur, ada di Surabaya, Malang, Probolinggo, Banyuwangi, Jember, Sidoarjo, Mojokerto dan Gresik. Dan tentu akan ada beberapa daerah lagi yang menjadi tujuan ekspansi kami,” paparnya.
Ia mengatakan, pihaknya menargetkan hingga akhir tahun 2018, GO-JEK bisa hadir di 34 provinsi di Indonesia.
Dalam rencana ekspansinya, pihaknya akan selalu berusaha untuk mematuhi peraturan yang berlaku.
“Kami berharap agar pemangku kepentingan bisa selalu mengeluarkan kebijakan yang pro inovasi, pro konsumen, dan pro persaingan yang sehat. Supaya perusahaan teknologi bisa terus berkontribusi positif,” ujarnya.
Malikulkusno juga mengungkapkan, dalam waktu dekat ini GO-JEK akan berekspansi di ranah global yaitu ke negara Filipina, Thailand, Vietnam, dan Singapura.
(Empat Calon Kepala Daerah Ditahan KPK, Pemantau dari 24 Negara Asing Ikut Awasi Pilkada di Jatim)
(Tarif Parsial KA Ekonomi Mulai Diberlakukan 1 Juli 2018, Naik Kereta Bisa Lebih Hemat)
