Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Soeharto Aktif di Kegiatan Sosial, Meski Kondisinya Sendiri Penuh Keterbatasan

di usia tua ini ternyata juga mengabdikan diri di sekolah Yayasan Pendidikan Anak-anak Buta (YPAB) Tegalsari, Surabaya

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Yoni Iskandar
ahmad Zaimul Haq/suraya
Soeharto membawa medali Fespic Games (emas) dan penghargaan presiden Soeharto 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Punya keterbatasan pada pengelihatan, Soeharto tak menyerah untuk tetap bisa membantu sesama.

Pria yang sempat viral di media sosial, karena prestasinya di bidang olahraga, namun hidup memperihatinkan di usia tua ini ternyata juga mengabdikan diri di sekolah Yayasan Pendidikan Anak-anak Buta (YPAB) Tegalsari, Surabaya.

"Saya pekerja sosial di YPAB Tegalsari, saya menyalin buku latin menjadi huruf brailer. Sudah 40 tahunan, kerja sosial, karena saya senang sosial. Dulu saya banyak prestasi di bidang olahraga, mbok diajukan pegawai negeri, tapi sampai sekarang engga," katanya memelas, Senin (23/7/2018).

Soeharto merawat istrinya Astuti yang menderita tumor otak dan infeski di bagian bokong ini juga sempat menjadi tukang pijat, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Atlet Tunanetra Soeharto Pernah Mewakili Indonesia di Ajang Olahraga Dunia

Mereka juga mendapatkan pemasukan dari rumah pemberian pemerintah tahun 2008, yang dikontrakkan.

"Cuma sudah beberapa bulan ini kosong karena tidak ada yang menyewa. Makan ya biasanya dikasih mbak Wati, tetangga rumah," kata Soeharto.

Wati (51) mengaku baru pindah di kawasan Putat Jaya 2014an lalu. Saat dia melihat kondisi Soeharto, yang cukup memperihatinkan membuat dia berbelas kasihan.

"Saya laporkan ke pak RT, RW, Lurah. Dulu sempat dapat makan dari pemerintah Surabaya, awalnya dikasih jatah dua terus jatah berkurang jadi satu, katanya Agstustus nanti kembali dapat jatah dua lagi. Saya nggak tahu kenapa, sebelumnya ya makan saya bantu ada adiknya ibuk juga yang tiap pagi mengirim bubur lalu pulang," terang Wati.

Seperti yang diberitakan sebelumnya Soeharto, pria penyandang tunanetra yang sempat viral di media sosial, karena merawat istrinya seorang diri ternyata punya segudang prestasi.

Seorang Satpam Tega Cabuli Kekasihnya yang di Bawah Umur Lebih dari Sekali

Pria yang tinggal di Jalan Putat Jaya C Barat gang 10 nomor 69, Surabaya ini ternyata atlet olahraga khusus penyandang disabilitas yang mengoleksi banyak pernghargaan. Baik kejuaraan nasional bahkan internasional.

Daftar prestasi dari tahun ke tahun Soeharto koleksi. Tahun 1976, dia mendapatkan dua perunggu, lari cepat dan tolak peluru FESPIC Games di Jakarta.

Tahun 1977, dia mewakili Indonesia di ajang FESPIC Games di Australia dan berhasil mengoleksi dua medali pada perunggu untuk panca lomba dan emas untuk lempar lembing.

Mewakili Indonesia Kejuaraan Dunia, ISOD Games di Inggris, medali perak untuk lempar lembing.

Tahun 1980an Soeharto sempat mendapatkan penghargaan presiden atas prestasinya di bidang olahraga.

Tahun 1994, Putera Daerah Probolinggo ini mengurangi aktivitas dan mengikuti ajang di daerah-daerah saja.

2008, Soeharto mendapatkan sebuah rumah jaman Menteri Pemuda dan Olahraga, Adhyaksa Dault, di bawag kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Dulu tahun 1994 saya mulai mengurangi kompetisi yang siffatnya internasional, san fokus di daerah-daerah saja. Ya karena nggak ada apa-apanya, cuma dapat medali, itu lun syukur-syukur dapat medali. Beda sama atlet sekarang kesejahteraannya," kata pria yang pernah bergabung di Badan Penyandang Olahraga Cacat ini, Senin (23/7) Pipit Maulidiya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved