Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Bertengkar Dengan Teman Sebangku yang Masih Keluarganya, Siswa SD ini Ditusuk Hingga Tewas

Siswa SD ini tewas mengenaskan setelah ditusuk oleh teman sebangkunya sendiri yang masih keluarganya.

Editor: Mujib Anwar
Ilustrasi 

TRIBUNJATIM.COM, GARUT - Peristiwa tragis mengiringi momentum puncak peringatan Hari Anak Nasional 2018 yang jatuh pada 23 Juli lalu. 

Ini setelah sebelumnya, seorang siswa sekolah dasar (SD) di Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut tewas ditangan temannya sendiri. Siswa nahas ini ditusuk teman sebangkunya hingga meregang nyawa pada Minggu (22/7).

Warga Kabupaten Garut langsung dihebohkan oleh kasus pembunuhan terhadap anak-anak, dengan pelakunya juga seorang anak-anak.

Apalagi, Kabupaten Garut baru dianugerahi penghargaan kabupaten layak anak oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Susana Yembise saat puncak peringatan Hari Anak Nasional digelar di Surabaya Senin (23/7/2018), di Surabaya.

Penyebab kematian korban karena alasan sepele. Korban berinisial FDL (12), dituduh oleh terduga pelaku berinisial MH (12), menyembunyikan salah satu buku pelajaran yang hilang pada Jumat (20/7).

Tiga Bulan Menikah, Pegawai Perempuan RSUD Bangil Pasuruan ini Pilih Gantung Diri

Kecurigaan MH semakin kuat karena buku pelajaran yang hilang itu ditemukan kembali di bawah bangku keesokan harinya.

FDL dan MH sempat berkelahi di belakang gedung sekolah. Namun perkelahian itu berhasil dilerai oleh teman-temannya.

Setelah berhasil dilerai, kemudian FDL bersama rekan-rekannya bergegas pulang ke rumah masing-masing melintasi jalan di belakang sekolah.

Namun saat di perjalanan menuju rumahnya di Kampung Barukai, Desa Margamulya, Kecamatan Cikajang, FDL dibuntuti oleh MH dan langsung saja menikam menggunakan gunting di bagian belakang kepala.

Di Hari Anak Nasional, Bocah di Sidoarjo ini Dapat Kado Vonis Hukuman 3 Tahun Penjara

Kapolres Garut, AKBP Budi Satria Wiguna menuturkan MH mencurigai FDL menyembunyikan buku karena menjadi teman sebangkunya.

Sepulang sekolah pada hari Sabtu (21/7), MH menghampiri FDL dan terjadi selisih paham.

"Keduanya lalu berkelahi di Kampung Babakan Cikandang, Desa Cikandang di belakang sekolah. Saat berkelahi MH kalah oleh FDL."

"Secara spontan, MH mengambil gunting dan menusukkan ke FDL di bagian belakang kepala dan punggung," ujar Budi di Mapolres Garut, Selasa (24/7/2018).

Gunting yang digunakan oleh MH, lanjutnya, dibawa karena murid kelas VI SD pada hari itu melaksanakan pelajaran seni rupa.

Pacari Siswi SMP, Pemuda di Surabaya ini Setahun Menyetubuhinya, Aksinya Terbongkar Kakak Kandung

Guru mewajibkan para murid untuk membawa kertas warna, gunting, karton, dan lem. FDL yang bersimbah darah kemudian dilihat oleh seorang warga yang melintas. Korban lalu dibawa ke Puskesmas pembantu Cikandang.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved