4 Warga Dilaporkan Atas Dugaan Perusakan Waduk Sepat, 100 Orang Gelar Aksi di Polda Jatim
Sekitar 100 warga gelar aksi solidaritas terhadap empat warga lain yang dilaporkan atas dugaan kasus perusakan dan penyerobotan lahan Waduk Sepat.
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Agustina Widyastuti
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nur Ika Anisa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sekitar 100 warga Kelurahan Sepat, Lakarsantri, Surabaya, menggelar aksi solidaritas terhadap empat warga lain yang dilaporkan atas dugaan kasus perusakan dan penyerobotan lahan Waduk Sepat.
"Warga tidak pernah melakukan penyerobotan lahan dan perusakan. Kami diduga melakukan penyerobotan lahan," ungkap Dian, warga Kelurahan Sepat di sela demontrasi di depan Polda Jawa Timur, Jumat (27/7/2018).
Warga meminta agar difungsikan kembali pintu air waduk tersebut dengan ditutupnya pintu waduk sehingga air tidak mengalir ke lingkungan rumah warga.
• Probolinggo Launching Program Pendidikan Berkelanjutan Untuk Perempuan
"Empat warga dilaporkan, ini kami sedang memperjuangkan kelestarian lingkungan," kata Dian.
Dugaan penyerobotan dan perusakan tersebut bermula saat beberapa warga masuk ke area waduk dan melihat pintu waduk terpotong, sehingga air mengalir seperti air banjir.
Kemudian warga menutup aliran air menggunakan tanah di sekitar waduk.
Hingga kemudian empat orang warga dilaporkan.
• Warga Waduk Sepat Keluhkan Dugaan Pengeringan Air Waduk Oleh PT Ciputra Surya
Berdasarkan data di lapangan, pemanggilan empat orang warga Sepat tersebut bertujuan untuk dimintai keterangan dan masih berstatus menjadi saksi.
Hingga saat ini, TribunJatim.com masih mencari konfirmasi kepada pihak PT Ciputra Surya maupun kepolisian terkait masalah tersebut.