Diduga Lakukan Pengeringan Waduk Sepat, Begini Tanggapan Pihak Ciputra
Sutoto mengatakan, tanah waduk tersebut sudah menjadi milik PT yang diperoleh dengan tukar menukar sebagian tanah Stadion Gelora Bung Tomo.
Penulis: Arie Noer Rachmawati | Editor: Ani Susanti
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sekitar 100 warga Waduk Sepat menggelar aksi demo solidaritas di depan Polda Jawa Timur, Jumat (27/7/2018).
Waduk Sepat yang terletak di Lakarsantri, Surabaya, menuai polemik yang menyebabkan warga ramai-ramai menggelar demo tersebut.
Dalam gelaran demo itu, warga mengeluhkan dugaan pengeringan Waduk Sepat yang dilakukan oleh PT Ciputra Surya.
• Gelar Demo Solidaritas di Polda Jatim, Warga Waduk Sepat: Ora Dituku Malah Dituduh Ngerusak
• Warga Waduk Sepat Keluhkan Dugaan Pengeringan Air Waduk Oleh PT Ciputra Surya
Menanggapi hal itu, Senior Direktur Ciputra Development Tbk, Sutoto Yakobus mengatakan bahwa, warga yang melakukan gelaran demo tersebut perlu ditelusuri lebih.
"Itu warganya siapa? Hanya sekelompok kecil orang itu-itu saja yang sejak dulu membuat ulah, karena mereka punya maksud lain," katanya saat dimintai konfirmasi kepada TribunJatim.com, Jumat (27/7/2018).
Sutoto mengatakan, tanah waduk tersebut sudah menjadi milik PT yang diperoleh dengan tukar menukar sebagian tanah Stadion Gelora Bung Tomo.
"Namun walaupun waduk itu sudah menjadi milik PT, tidak akan dikeringkan. Fungsi waduk tetap dioptimalkan dan tetap ada. Lahan yang berada di sekitar waduk itulah yang dimanfaatkan," jelasnya.
• 4 Warga Dilaporkan Atas Dugaan Perusakan Waduk Sepat, 100 Orang Gelar Aksi di Polda Jatim